Erdogan Ingin Perbaiki Hubungan Politik-Ekonomi dengan Jerman

Senin, 24 September 2018, September 24, 2018 WIB Last Updated 2018-09-28T13:18:26Z


Erdogan Ingin Perbaiki Hubungan Politik-Ekonomi dengan JermanFoto: Cem Oksuz/Presidential Palace/Handout via REUTERS
Istanbul, CNBC Indonesia- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu (23/9/2018) mengatakan berupaya meningkatkan hubungan politik dan ekonomi dengan Jerman selama kunjungan ke negara tersebut akhir bulan ini.

Turki berusaha memperbaiki hubungannya yang canggung dengan Eropa, pada saat hubungannya dengan Amerika Serikat (AS) telah memburuk dan lira telah turun tajam.




Erdogan juga melakukan perjalanan ke AS untuk menghadiri pertemuan PBB dan akan bertemu dengan investor AS sebelum mengunjungi Jerman antara 27 sampai 29 September mendatang.

"Agenda prioritas kami pada kunjungan saya ke Jerman akan benar-benar meninggalkan periode yang dialami dalam beberapa tahun terakhir dalam hubungan politik kami," katanya pada konferensi pers sebelum keberangkatannya ke AS.

"Ini (juga) akan menjadi langkah yang dapat diambil untuk membawa hubungan ekonomi kita lebih lanjut atas dasar yang saling menguntungkan."

Hubungan antara Jerman dan Turki memburuk setelah tindakan keras pasca-kudeta di Turki yang telah membuat puluhan ribu orang dipenjarakan sejak tahun 2016, termasuk beberapa warga Jerman.

Ada sedikit pencairan hubungan dalam beberapa bulan terakhir sejak Turki membebaskan seorang jurnalis Jerman-Turki dan memungkinkan seorang warga Jerman lainnya meninggalkan negara itu.

Jerman adalah rumah bagi tiga juta lebih diaspora Turki dan yang terbesar di dunia, yang banyak di antaranya memiliki kewarganegaraan ganda. Pejabat Jerman percaya bahwa mereka memiliki sedikit pilihan selain untuk memperbaiki hubungan, meskipun ada kekhawatiran tentang hak asasi manusia di Turki.

Menteri Keuangan Jerman Olaf Scholz, setelah bertemu dengan mitranya dari Turki pada hari Jumat mengatakan bahwa Erdogan tidak akan meminta bantuan ekonomi ketika dia bertemu Kanselir Angela Merkel.

Lira Turki telah kehilangan hampir 40% nilainya tahun ini karena kekhawatiran atas cengkeraman Erdogan pada kebijakan moneter. Baru-baru ini Ankara menuduh AS melancarkan "perang ekonomi" di tengah perselisihan sengit antara sekutu NATO mengenai nasib seorang pendeta Kristen yang ditahan oleh Ankara.

Erdogan juga bertemu dengan perwakilan dari perusahaan AS di Ankara pada hari Rabu.  (gus)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Seputar%20Nanggroe

+