Gerilya Ekonomi Nova Iriansyah Ketanah Arab

Kamis, 12 Maret 2020, Maret 12, 2020 WIB Last Updated 2020-03-12T07:28:12Z
 Plt Gubernur Aceh Ir Nova iriansyah MT bersama tim kedubes Indonesia
 untuk Persatuan UEA Husin Bagis saat melakukan pertemuan kehormatan
 bersama Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei


Maret 2020 menjadi awal Gerilya ekonomi Plt Gubernur Aceh Ir.Nova Iriansyah ketanah Arab, buruknya ekonomi Aceh selama beberapa dekade, membuat orang nomor satu Serambi Mekah harus jauh-jauh mencari investasi kepada orang-orang kaya Arab.

Uni Emirat Arab adalah negeri dimana Nova melabuhkan harapan, dinegeri yang dihuni oleh para syech pemilik kilang minyak ini, Nova mencoba membangun komitmen, agar milyader-milyader dari kota Dubai mau menanamkan ivestasi di Aceh.

Seorang yang sangat penting dia temui adalah  CEO Mubadala Petroleum, Dr. Bakheet Al Katheeri. Dia menyatakan pihaknya sangat tertarik berinvestasi di bidang non migas di Aceh, khususnya di bidang pertanian.

Pertanian adalah usaha yang selama ini menjadi penopang hidup rakyat Aceh, investasi dibidang ini tentu akan mendongkrak kebangkitan ekonomi rakyat dipropinsi Serambi Mekah. Sedikitnya lebih 400.000 ha lahan pertanian selama ini diusahakan rakyat dalam kegiatan penanaman padi.

Manyoritas kegiatan pertanian rakyat di Aceh masih dikelola dengan sangat tradisional, membajak, mencangkul, hanya sedikit penggunaan mesin. Kehadiran Mubadala Petroleum diharap mampu menggeser pola pertanian konvensional kearah pertanian modern.

"Kami tertarik untuk mendiversifikasi portfolio investasi di Indonesia dengan cara menempatkan dana di sektor pertanian yang ramah lingkungan serta pembangunan infrastruktur dan energi," kata Dr. Bakheet Al Katheeri.

Plt Gubernur berharap usaha diversifikasi investasi yg akan dilakukan oleh Mubadala dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Aceh serta membuka lapangan pekerjaan yang baru. 

Nova Iriansyah mengatakan Mubadala Petroleum,salah satu anak perusahaan Mubadala, adalah pemegang konsesi ekplorasi migas terbesar di Aceh, yang tersebar di blok Andaman I, Andaman II dan South Andaman dengan total nilai investasi sekitar USD 500 Juta.

Mubadala Holding adalah sebuah perusahaan milik Kerajaan Abu Dhabi yang bergerak di berbagai bidang termasuk minyak dan gas, perkebunan, industri petrokimia hingga teknologi startup,  menegaskan pihaknya tertarik memperluas kegiatan investasi tidak hanya pada sektor migas, tapi juga pada sektor non-migas. Hal itu sebagai bagian dari komitmen investasi Uni Emirat Arab di Aceh.

Gerilya itu tidak berhenti pada Mubadala, Nova Iriansyah juga mendekati - Lembaga pengelola dana investasi, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA).

Mereka berminat melakukan investasi di tiga bidang infrastruktur di Aceh. Tiga project besar itu adalah pembangunan bandara baru di Sabang, pembangunan moda transportasi massal monorail Banda Aceh dan pembangunan pipa gas Lhokseumawe - Banda Aceh.

Deputi Direktur Bidang Investasi Properti dan Infrastruktur ADIA, Salem Al Darmaki, mengatakan dalam waktu dekat ADIA akan segera mengirimkan tim ke lapangan guna menindaklanjuti rencana investasi tersebut.

Lembaga tersebut nantinya akan membuat satu department khusus untuk pembangunan infrastruktur di Aceh. 

Menurutnya investasi di bidang infrastruktur di Aceh sangat menjanjikan mengingat perkembangan perekonomian Indonesia yang semakin membaik secara umumnya serta potensi ekonomi Aceh di sektor pariwisata dan energi.

Plt Gubernur juga punya agenda pertemuan dengan Sheikh Hameed Al Nahyan, Direktur Manajer Badan Pengelola Dana Investasi Kerajaan, Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), orang penting yang akan diajaknya menanamkan Investasi di Aceh.

Di Abu Dhabi pertemuan penting Nova lainnya bersama Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei untuk membahas perkembangan lanjutan komitmen investasi UEA ke Aceh. Nova didampingi langsung Dubes Indonesia untuk UEA Husin Bagis.

Langkah Nova menggedor Istana megah Abu Dhabi semoga memberi berkah kepada rakyat Aceh pada masa yang akan datang, perjalanan jauh itu diharap mampu mengubah Aceh dari Stigma kemiskinan menjadi sebuah negeri yang sejahtera. (***)


Pariwara Kegiatan Plt Gubernur Aceh

Komentar

Tampilkan

Terkini