Juru bicara Covid 19 Saifullah A.Gani. |
Banda Aceh—Dua warga Simeulue dengan inisial AS (20) dan SB (42) terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya memiliki riwayat berada di daerah penularan virus corona di Pulau Jawa. Sedangkan seorang pasien Covid-19 rujukan dari Pidie telah terbebaskan dari virus Corona.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, Rabu, 06-05-2020. Jubir Covid Aceh yang disapa SAG itu mengaku tidak memiliki data kasus baru positif Cavid dari kepulauan seribu itu.
Karena itu harus berkoordinasi dengan koleganya, Juru Bicara Covid-19 Pemkab Simeulue, Ali Muhayatsah, SH, dan Kepala Dinas Kesehatan Simeulue Asluddin, SKM, M.Kes.
Menurut informasi dari dua sumber tersebut, kata SAG, AS merupakan salah satu santri asal Aceh yang sedang belajar di Pondok Pesantren (Pompes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, dan pulang kampung. Ia pulang ke Simeulue bersama lima santri lainnya melalui jalur laut dan udara.
Tiga orang antaranya berlabuh di Pelabuhan Laut Sinabang/Pelabuhan Cargo, pada 25 April 2020. Setiba di sana mereka dibawa ke RSUD Simeulue untuk pemeriksaan virus corona dengan rapid test. Hasilnya, 2 orang menunjukkan reaktif rapid, namun ketiganya dikarantina di RSUD Simeulue.
Pada hari itu juga, 25 April 2020, Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Simeulue menjemput tiga teman mereka dari Pompes Temboro juga, dan tiba di Simeulue dua hari sebelumnya, melalui Bandara Lasikin.
Mereka juga menjalani rapid test, termasuk enam anggota keluarga mereka. Hasil rapid menunjukkan 2 orang reaktif dan 7 orang nonreaktif. Seperti tiga temannya, ketiga santri ini pun diisolasi di RSUD Simeulue.
Selanjutnya, Tim Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Simeulue mengambil cairan tenggorokan dan cairan hidung santri yang hasil rapid test-nya reaktif, pada 03-05-2020. Selain swab tiga santri, juga diambil swab seorang keluarga dari santri itu meski hasil rapid test sebelumnya negatif, karena negatifnya cenrung ke positif.
Semua sampel swab itu dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar, dan dianalisa dengan sistem Real Time Polymerase Chain Reaktion (PCR). Hasilnya diperoleh Selasa, 05-05-2020, malam, dan satu orang konfirmasi positif Covid-19, tiga lainnya negatif.
“Kini AS dalam perawatan di RSU Simeulue. Kondisi klinisnya relatif baik, dan Insya Allah ia juga segera sembuh kembali,” kata SAG.
Sementara SB, menurut informasi yang ditetima SAG, memiliki riwayat perjalanan ke daerah penularan virus corona, yakni Jawa Barat. Ia kembali ke Simeulue pada 17 April dan langsung menjalani isolasi mandiri atas kesadarannya sendiri.
Pada 30 April 2020 SB memeriksa diri dengan rapid test di RSU Simeulue dan menunjukkan reaktif. Esoknya, istri berserta 4 anaknya juga menjalani rapid test tapi tidak reaktif.
Selanjutnya, pada 3 Mei 2020 cairan tenggorokan dan cairan hidung SB diambil oleh tim medis RSU dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar. Sementara menunggu hasil analisa swab-nya, SB dirawat di RSU Simeulue hingga hasil analisa RT-PCR-nya ke luar dan SB konfirmasi positif Covid-19 per 05 Mei 2020.
Kasus sembuh
Sementara itu, lanjut SAG berdasarkan informasi tim medis di Ruang Isolasi Pinere, RSUZA Banda Aceh, seorang pasien Covid-19 dinyatakan bebas virus corona hari ini.
Pasien berinisial AI, laki-laki 54 tahun yang baru datang dari Medan itu, sebelumnya dirujuk oleh RSUD Tgk Chik Ditiro, Pidie, ke RSUZA awal April 2020, karena gejala demam dan batuk, saat itu hasil rapid test-nya juga reaktif.
Hasil analisis swab pertama dan swab kedua di RSUZA menegaskan warga Sumatera Utara itu positif Covid-19. Namun, setelah hampir satu bulan dalam penanganan tim medis Covid-19 RSUZA, ia dudah bebas dari virus corona.
Kesimpulan tersebut berdasarkan hasil uji swab berturut-turut dua kali terakhir, dan hasilnya negatif. Ia sudah meninggalkan RSUZA Banda Aceh, usai magrib tadi, jelas SAG.
Selanjutnya SAG menjelaskan, dengan penambahan dua kasus baru dari Simeulue, jumlah kasus positif Covid-19 di Aceh menjadi 17 orang, per tanggal 06 Mei 2020, pukul 15.00 WIB. Rinciannya, sebanyak 7 orang dalam perawatan, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. “Kasus meninggal ini terjadi pada Maret 2020. Kasus lama,” jelas SAG.
Sementara itu, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 1.920 orang. Ada penambahan 1 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 125 orang dan yang sudah selesai pemantauan sebanyak 1.795 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, 89 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 1 orang, yang sembuh 87 orang dan meninggal 1 orang, urai SAG.
Selanjutnya SAG menghimbau kepada semua santri yang pulang dari Pompes Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, segera melapor kepada Tim Gugus Tugas Covid-19 kabupaten/kota untuk diperiksa, dan bila terbukti terinfeksi dengan virus corona dapat segera ditangani sesuai protokol kesehatan Covid-19.
“Tokoh masyarakat dan warga desa seyogianya pro aktif memotivasi santri-santri dari klaster Temboro, bila ada di Gampong-nya. Hal ini demi kemaslahatan santri itu sendiri dan warga masyarakat lainnya,” pungkas Jubir Covid Aceh, SAG.
Red