Banda Aceh—Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) Aceh mengapresiasi tim medis dan tenaga kesehatan yang tak kenal libur dan cuti bersama. Mereka melaksanakan tugas di Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah.
Begitu juga dan tim surveilans terus melakukan kontak tracing di lapangan, sehingga kasus-kasus baru hasil tracing kontak erat dengan penderita Covid-19 terus ditemukan. Kasus baru dilaporkan kali ini sebanyak 21 orang, sembuh 7 orang, dan 3 orang meninggal dunia.
Hal tersebut dikemukakan Juru Bicara Satgas Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani--akrab disapa SAG—kepada pers di Banda Aceh Jumat, 30/10/2020. Sektor kesehatan merupakan bidang pekerjaan yang berdenyut 24 jam. Pelayanan tidak boleh berhenti di pelbagai unit pelayanan.
“Pelayanan rumah sakit, kontak tracing, dan uji laboratorium, tak berhenti sebelum, dan apalagi dalam masa pandemi ini,” ujarnya.
SAG juga menghimbau tenaga kesehatan di bidang promosi kesehatan untuk meningkatkan promosi dan edukasi tempat-tempat wisata, dan memastikan protokol kesehatan dijalankan sebagaimana mestinya.
Menurut SAG, yang juga mantan Kasie Promosi Kesehatan, Dinas Kesehatan Aceh itu, tenaga kesehatan masyarakat merupakan benteng pertahanan pertama agar masyarakat tetap sehat, dan tidak sampai terserang penyakit. Mereka membidangi upaya preventif dan promotif.
“Bila benteng preventif dan promotif kedodoran, dikhawatirkan kasus Covid-19 akan melonjak usai libur dan cuti bersama ini. Akibatnya, rumah sakit maupun tempat isolasi bisa penuh dan pelayananan kesehatan menjadi tidak optimal lagi,” katanya.
Karena itu, lanjut SAG, masa pandemik Covid-19 ini merupakan waktu emas bagi tenaga kesehatan lingkungan maupun tenaga kesehatan masyarakat untuk proaktif dan berkreasi secara optimal sesuai bidang keahliannya, yakni preventif dan promotif.
“Mari semua tenaga kesehatan di segala lini proaktif dan gencar melakukan upaya-upaya preventif dan promotif di tengah-tengah masyarakat,” ajak SAG.
Perkembangan Covid-19
Selanjutnya, seperti biasa, SAG laporkan kasus Covid-19 Aceh secara akumulatif sejak 27 Maret 2020. Jumlah kasus Covid-19 sudah mencapai 7.394 orang. Penderita yang dirawat saat ini 1.601 orang, sembuh 5.522 orang, dan 271 orang meninggal dunia.
SAG merinci kasus konfirmasi sebanyak 21 orang, meliputi warga Bireuen dan Kota Langsa sama-sama 4 orang. Warga Aceh Selatan, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Banda Aceh, dan Kota Lhokseumawe, masing-masing 2 orang. Selanjutnya, warga Aceh Jaya dan Aceh Timur sama-sama 1 orang. Sisanya, 1 orang dari luar daerah.
Sementara itu, penderita Covid-19 yang dilaporkan sembuh sebanyak 7 orang, masing-masing warga Aceh Tamiang sebanyak 4 orang, Aceh Barat Daya sebanyak 2 orang, dan warga Kota Sabang sebanyak 1 orang.
“Penderita Covid-19 Aceh yang dilaporkan meninggal dunia sebanyak 3 orang, masing-masing 1 orang warga Aceh Singkil, Pidie Jaya, dan Aceh Tamiang,” kata SAG.
Lebih lanjut, Jubir Covid-19 Aceh itu, melaporkan kasus-kasus probable di Aceh secara akumulasi sebanyak 600 orang. Dari jumlah kasus probable tersebut, 54 orang dalam penanganan tim medis (isolasi RS), 514 sudah selesai isolasi, dan 32 orang meninggal dunia.
Sedangkan jumlah kasus suspect di seluruh Aceh hari ini telah mencapai 3.654 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3.423 orang sudah selesai masa pemantauan (selesai isolasi), 224 orang dalam proses isolasi di rumah, dan 7 orang isolasi di rumah sakit, demikian SAG.
Redaksi