Banda Aceh - Sajian mie kocok termasuk kuliner legendaris di Aceh, karena sudah dikenal baik oleh kalangan muda maupun generasi tua sejak dulu. Salah satu warung mie kocok ternama, dan lumayan lama hadir yakni Mie Kocok Si Doel yang terletak di tengah Kota Banda Aceh, persisnya di Jalan Diponegoro tidak jauh dari Pasar Aceh dan Mesjid Raya Baiturrahman.
Seiring dengan perkembangan zaman, mie kocok tetap digemari. Melihat potensi pasar yang bagus, Mie Kocok Si Doel kini hadir di kawasan Lampeuneurut sejak 11 Desember tahun lalu. Sehingga menjadi alternatif kuliner di batas kota Banda Aceh.
Ditemui media Harian Moslem pada Kamis (03/02), Owner Mie Kocok Si Doel Sri Murlina menceritakan awal usahanya berdiri sejak tahun 1996 yang dirintis oleh ayahnya, hingga bisa berkembang sampai saat ini dengan tetap menjaga kualitas bahan dan cita rasa.
"Untuk cabang mie kocok di Lampeunerut ini karena segmentasi pengunjungnya lebih banyak keluarga, kita juga menawarkan alternatif makanan lain seperti siomay, pempek dan ayam penyet, " jelasnya.
Ditambahkan pengusaha wanita asal Banda Aceh ini, mie yang digunakan adalah mie telur yang lembut, daging sapi segar, serta kuah kaldu tulang sapi. Untuk melengkapi sajian mie kocok disediakan juga perkedel kentang, telur rebus, aneka kerupuk serta minuman es campur, jus serta aneka minuman lainnya.
Untuk cabang di Lampeunerut ruangannya lebih luas, dengan nuansa dominan putih dan terdiri atas dua lantai. Sementara itu, harga yang ditawarkan cukup terjangkau yaitu Rp 15 ribu per porsi, papar Murlina.
Dalam menjalankan usahanya, dia dibantu oleh 20 orang lebih karyawan dengan menciptakan nuansa kekeluargaan, serta diselingi dengan kegiatan pengajian agar usahanya berkah.
"Semoga cabang yang baru ini bisa ramai juga seperti yang di Pasar Aceh, dan penggemar mie kocok yang berada di sekitar Aceh Besar bisa mampir ke cabang di Lampeuneurut ini, " demikian ujarnya diujung wawancara.
Soraya
