Pelaku UMKM Apresiasi Dukungan Pembiayaan Dari Bank Aceh

Selasa, 18 Juli 2023, Juli 18, 2023 WIB Last Updated 2023-07-18T07:32:42Z

 



Banda Aceh  – Pelaku UMKM di Sabang mengapresiasi Bank Aceh terhadap dukungan yang diberikan kepada mereka. Pembiayaan UMKM yang diperoleh melalui berbagai skema syariah berhasil menaikkan omset yang mereka peroleh. Selain itu, jangkauan pasar terhadap produk yang dihasilkan lebih luas. Pun terhadap kualitas yang dihasilkan.


Hal tersebut terungkap pada kunjungan Direktur Utama Bank Aceh, Muhammad Syah bersama Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah, dan Pemimpin Cabang Sabang saat melakukan kunjungan secara langsung kepada sejumlah pelaku UMKM Binaan yang ada di Sabang pada Senin (17/07).


Afrizal Bakri, Pemilik kue Sabang Excelent Bread and Cake yang berada di Jalan Prof A Madjid Ibrahim, Kecamatan Suka Karya mengungkapkan, usaha yang dijalaninya saat ini mengalami peningkatan omset setelah memperoleh pembiayaan UMKM dari Bank Aceh. Pun begitu, jenis penganan kue yang diproduksinya kini lebih variatif.


“Setelah memperoleh pembiayaan, omset yang kami peroleh rata-rata sekitar Rp3,5 juta perhari. Mengalami pertumbuhan hampir 100 persen dari yang sebelumnya Rp 2 juta/hari,” jelasnya.


Hal serupa dikatakan oleh Siti Nurhayati, Pengusaha Dodol Eksis yang berada di Cot Bak U, Kecamatan Suka Jaya. Dikatakan, saat ini ia berhasil memproduksi dodol khas Sabang sebanyak 6.000 kotak per bulan dari sebelumnya 3.000 kotak per bulan.


“Alhamdulillah. Selain meningkatkan omset, usaha ini juga bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 10 orang yang sebagian besar berasal dari masyarakat di sekitar tempat usaha saya,” seraya menambahkan bahwa saat ini usaha dodol miliknya telah berhasil mengembangkan delapan varian rasa yaitu, Durian Coklat, Nangka, Nenas, Kurma, Sirsak, Original dan ketan hitam


Hal senada diungkapkan, M Nur AB, pemilik kebun salak yang berada di kawasan Balohan. Dengan penambahan modal yang diperoleh dari Bank Aceh, kini ia berhasil mengelola lahan seluas 1 hektar. “Kami menggunakannya untuk penambahan lahan dan pemeliharaan,” katanya.


Direktur Utama Bank Aceh, Muhammad Syah mengatakan, kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka melihat secara langsung kondisi pelaku usaha UMKM binaan Bank Aceh. “Melalui kunjungan ini kami sekaligus ingin mendengar respon dari mereka. Sekaligus menjadi referensi bagi kami dalam hal percepatan realiasi pembiayaan UMKM,” ujarnya.


Hal ini, menurutnya, sekaligus merespon keinginan masyarakat Aceh dan Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, yang ingin membangun UMKM yang kokoh bagi kesinambungan ekonomi. “Akselerasi pembiayaan yang berkualitas akan terus kami lakukan sehingga memberikan dampak yang lebih luas bagi perekonomian,” sebutnya.


Adapun kunjungan yang dilaksanakan oleh rombongan Direktur Utama tersebut tersebut dilakukan setelah pelaksanaan Rapat Kerja Bank Aceh yang berlangsung di Sabang, Senin (17/07/2023).


Sebelumnya, dalam sambutan Rapat Kerja yang turut dihadiri oleh Penjabat Gubernur, Achmad Marzuki mengatakan, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM yang sangat banyak. Begitupun kemampuan UMKM dalam menyerap tenaga kerja. Ketahanan UMKM dalam menghadapi gejolak ekonomi juga membuat sektor ini tangguh untuk terus tumbuh di tengah perubahan yang terjadi.


“Persaingan antar bank semakin ketat dengan kehadiran teknologi keuangan (fintech) yang lebih praktis. Pengembangan teknologi informasi di sektor perbankan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman,” ujarnya.


Hal ini menurutnya, dikarenakan pinjaman online atau Pinjol saat ini terus menjamur dan menjerat rakyat dan pengusaha kecil yang harus dihadapi dengan cepat dan cermat. “Bank Aceh harus terus beradaptasi dan mencari peluang baru karena perkembangan teknologi tidak akan bisa dibendung. Bank Aceh harus membuka diri terhadap segala perubahan yang terjadi,” ujarnya.


Rapat kerja yang turut dihadiri oleh Penjabat Gubernur, Achmad Marzuki mengatakan, Indonesia mempunyai potensi basis ekonomi nasional yang kuat karena jumlah UMKM yang sangat banyak. Begitupun kemampuan UMKM dalam menyerap tenaga kerja. Ketahanan UMKM dalam menghadapi gejolak ekonomi juga membuat sektor ini tangguh untuk terus tumbuh di tengah perubahan yang terjadi.


Persaingan antar bank semakin ketat dengan kehadiran teknologi keuangan (fintech) yang lebih praktis. Pengembangan teknologi informasi di sektor perbankan terus berkembang sesuai dengan tuntutan zaman, " ujarnya.


Hal ini menurutnya, dikarenakan pinjaman online atau Pinjol saat ini terus menjamur dan menjerat rakyat dan pengusaha kecil yang harus dihadapi dengan cepat dan cermat.


"Bank Aceh harus terus beradaptasi dan mencari peluang baru karena perkembangan teknologi tidak akan bisa dibendung. Bank Aceh harus membuka diri terhadap segala perubahan, " ujarnya.


Rapat Kerja Bank Aceh turut dihadiri oleh Sekda Kota Sabang, Andri Nourman, Plt Komisaris Utama, Abdussamad, Komisaris Independen, Mirza Tabrani, Ketua Dewan Pengawas Syariah, Prof Syahrizal Abbas, Anggota Dewan Pengawas Syariah, Prof DR Alyasa’ Abubakar, dan Dr Muhammad Yasir Yusuf, dan Plt Direktur Kepatuhan, Muhammad Razi. Turut hadir seluruh Pemimpin Divisi dan Pemimpin Cabang.


Red

Komentar

Tampilkan

Terkini