Zuhra Mengisi Cenil Kedalam Mangkuk Untuk Pembeli |
Banda Aceh - Setumpuk kue berbentuk lintah berserakan di dalam tampi, beralas daun pisang. Kue yang bernama Cenil itu menggunung di bagian pinggir, warnanya rame, dari hijau, merah jambu, hingga kuning.
Cenil adalah jajanan khas
tradisional Aceh, banyak wilayah di Aceh
yang populer dengan kue ini. Bahannya berasal dari tepung beras, lalu diolah
menjadi kue yang lembut dengan menggunakan beragam warna.
Gerai Kuliner Depan Stand Aceh Timur |
Stand Aceh Timur menampilkan Kue
Cenil sebagai andalan kuliner mereka. Disusun dalam sebuah tampi bersamaan
dengan kue lain seperti lupis dan apam yang berukuran mini. Mereka menyediakan
mangkuk kecil untuk yang ingin menikmati.
Harganya murah meriah, hanya 5000 Rupiah satu porsi. Cenil disajikan dengan melumuri parutan kelapa dan manisan
encer ke seluruh bagian kue. Rasanya manis dan enak diemut disela lidah. Begitulah
Cenil, kue tradisional yang pada tahun 1980 an sering dijual di depan pagar sekolah.
Arem-Arem Kue Mirip Lontong |
Menurut Zuhra, selama pameran mereka mendapat penjualan dari dua hingga tiga juta Rupiah setiap hari. Dari berbagai kuliner di Stand Aceh
Timur, mereka juga menampilkan kue lain
yang bentuknya mirip lontong, ukurannya lebih kecil. Di dalamnya berisi daging
ayam atau sapi dan sayuran, bisa langsung dimakan, kata dia.
Aceh Timur tampil maksimal dalam
bidang kuliner selama PKA-8. Mereka memenangkan lomba kuliner dari berbagai ragam
kue yang di tampilkan pada sebuah Gerai
yang berada tepat di sisi depan bagian timur Stand Aceh Timur.
(ADV)