Kini Ada Rumah Singgah di RSUDZA

Jumat, 12 April 2019, April 12, 2019 WIB Last Updated 2019-04-12T01:28:29Z



Banda Aceh-Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah meresmikan rumah singgah milik Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Bangunan dua lantai berada di belakang komplek rumah sakit milik Pemerintah Aceh ini, bisa menjadi pilihan terbaik bagi pasien dan keluarga pasien luar kota yang kesulitan mendapatkan penginapan.

Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti rumah singgah oleh Plt Gubernur Aceh didampingi Direktur RSUDZA, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICSDr pada Kamis, 11 April 2019.

Nova Iriansyah menyambut baik inovasi pelayanan yang dihadirkan manajemen RSUDZA. Untuk pengelolaan rumah singgah, Plt Gubernur Aceh meminta Direktur RSUDZA bersama jajaran manajemen untuk menghadirkan konsep melayani. “Kita tidak ingin menambah kesedihan keluarga pasien yang keluarganya sedang sakit,” kata Nova Iriansyah.

Pemerintah Aceh, kata Nova sangat mendukung kehadiran rumah singgah. Dukungan yang diberikan kedepan, salah satunya dengan mengalokasikan pendanaan untuk konsumsi. “Kita efesiensikan hal lain untuk kita alokasikan untuk rumah singgah dan RSUDZA,” katanya.

Sementara, Direktur RSUDZA Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICSDr mengatakan bahwa dirinya bersama jajaran manajemen sudah sangat lama menanti kehadiran rumah singgah. Menurutnya dengan hadirnya dapat menjadi solusi bagi keluarga pasien, karena jika melihat lingkungan RSUD Zainoel Abidin masih banyak keluarga pasien yang tidur di seputaran ruang rawat.

Ketika diminta jangan tidur di seputaran rumah sakit, pihaknya mendapatkan jawaban yang begitu menyentuh, mereka tidak tahu mau menginap dimana. “Ini bukan membangun rumah singgah yang baru namun merehab bangunan yang memang sudah lama tidak terpakai, kita usulkan pembiayaan melalui APBA, pada tahun 2018 dapat dipenuhi dan direalisasikan,” papar dr Azharuddin.

Lebih lanjut, dr Azhar menjelaskan total pembiayaan rumah singgah mencapai Rp2,3 miliar, yang terdiri Rp1,5 miliar lebih untuk merehab fisik, kemudian Rp 744 juta untuk mobiler dan punya satu unit mobil baru untuk keperluan tranportasi baik di seputaran rumah sakit dan lain yang menyangkut dengan kepentingan rumah singgah

“Dana 2,3 miliar dari APBN dapat termanfaatkan secara maksimal untuk rumah singgah, kami menyebutnya rumah singgah ini adalah rumah berkah, karena membuat empati kita muncul, membuat rasa kemanusiaan kita muncul. Semoga kehadirannya dapat dimanfaatkan secara masimal,” demikian ujarnya.

Soraya/Rilis




Komentar

Tampilkan

Terkini