Banda Aceh-Pelaksana Tugas
Gubernur Aceh Nova Iriansyah meresmikan rumah singgah milik Rumah Sakit Umum Daerah
dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Bangunan dua lantai berada di belakang
komplek rumah sakit milik Pemerintah Aceh ini, bisa menjadi pilihan terbaik
bagi pasien dan keluarga pasien luar kota yang kesulitan mendapatkan
penginapan.
Acara
peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti rumah singgah oleh Plt
Gubernur Aceh didampingi Direktur RSUDZA, Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICSDr
pada Kamis, 11 April 2019.
Nova
Iriansyah menyambut baik inovasi pelayanan yang dihadirkan manajemen RSUDZA. Untuk
pengelolaan rumah singgah, Plt Gubernur Aceh meminta Direktur RSUDZA bersama
jajaran manajemen untuk menghadirkan konsep melayani. “Kita tidak ingin
menambah kesedihan keluarga pasien yang keluarganya sedang sakit,” kata Nova
Iriansyah.
Pemerintah
Aceh, kata Nova sangat mendukung kehadiran rumah singgah. Dukungan yang
diberikan kedepan, salah satunya dengan mengalokasikan pendanaan untuk
konsumsi. “Kita efesiensikan hal lain untuk kita alokasikan untuk rumah singgah
dan RSUDZA,” katanya.
Sementara,
Direktur RSUDZA Dr dr Azharuddin SpOT K-Spine FICSDr mengatakan bahwa dirinya
bersama jajaran manajemen sudah sangat lama menanti kehadiran rumah singgah. Menurutnya
dengan hadirnya dapat menjadi solusi bagi keluarga pasien, karena jika melihat
lingkungan RSUD Zainoel Abidin masih banyak keluarga pasien yang tidur di
seputaran ruang rawat.
Ketika diminta jangan tidur di seputaran rumah sakit, pihaknya mendapatkan jawaban
yang begitu menyentuh, mereka tidak tahu mau menginap dimana. “Ini bukan
membangun rumah singgah yang baru namun merehab bangunan yang memang sudah lama
tidak terpakai, kita usulkan pembiayaan melalui APBA, pada tahun 2018 dapat
dipenuhi dan direalisasikan,” papar dr Azharuddin.
Lebih
lanjut, dr Azhar menjelaskan total pembiayaan rumah singgah mencapai Rp2,3
miliar, yang terdiri Rp1,5 miliar lebih untuk merehab fisik, kemudian Rp 744
juta untuk mobiler dan punya satu unit mobil baru untuk keperluan tranportasi
baik di seputaran rumah sakit dan lain yang menyangkut dengan kepentingan rumah
singgah
“Dana
2,3 miliar dari APBN dapat termanfaatkan secara maksimal untuk rumah singgah,
kami menyebutnya rumah singgah ini adalah rumah berkah, karena membuat empati
kita muncul, membuat rasa kemanusiaan kita muncul. Semoga kehadirannya dapat
dimanfaatkan secara masimal,” demikian ujarnya.
Soraya/Rilis