Banda Aceh - Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Aceh, Helvizar Ibrahim, mengatakan program safari ramadhan yang dilakukan oleh Pemerintah Aceh memiliki makna yang sangat strategis.
Safari tersebut dapat menjadi wadah untuk mempertemukan pihak pemerintah dengan masyarakat. Karena itulah, ia meminta kepada tim safari ramadhan yang terdiri dari penceramah dan pejabat SKPA untuk menyampaikan program yang telah dilakukan Pemerintah Aceh kepada masyarakat.
“Safari ramadhan yang kita lakukan setiap tahunnya amat berfaedah untuk pemerintah daerah. Lewat mekanisme safari ramadhan, saya kira apapun yang dilakukan pemerintah hari ini tersampaikan kepada masyarakat ketika kita turun ke kabupaten/kota, ke desa-desa,” kata Plt Sekda saat melakukan pelepasan tim safari ramadhan Pemerintah Aceh tahun 2019 di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Rabu (8/5).
Helvizar mengingatkan kepada seluruh pejabat SKPA (Satuan Kerja Pemerintah Aceh) yang tergabung dalam tim safari ramadhan untuk mengutamakan program tersebut dibandingkan kegiatan lainnya. Menurutnya, penting bagi seluruh tim bertanggung jawab untuk menyampaikan 15 program unggulan Pemerintah Aceh kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Harapan kami kita hadir untuk meretas persoalan-persoalan meskipun remeh temeh,” ujar Helvizar.
Dalam kesesmpatan itu, Plt Sekda mengingatkan kepada tim safari ramadhan untuk senantiasi menghargai kearifan lokal masyarkat di daerah yang dikunjungi. Termasuk dalam hal tata cara beribadah. Hal tersebut merupakan salah satu cara agar dapat berbaur dengan masyarakat di daerah kunjungan.
Dengan demikian, para tim dapat mengetahui segala permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Sehingga dapat dicarikan soulisi atas permasalahan tersebut.
Sementara itu, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat, Zahrol Fajri mengatakan tujuan program safari ramadhan itu adalah untuk menjalin silaturrahmi antara Pemrintah Aceh dengan pemerintah kabupaten dan kota seluruh Aceh serta dengan tokoh masyarakat.
Kemudian, safari ramadhan juga diharapkan menjadi media sosialisai program pembangunan Pemerintah Aceh kepada masyarakat. Selanjutnya adalah untuk menerima saran dan masukan dari masyarakat, serta mendengar isu permasalahan masyarakat untuk dicari jalan keluarnya.
“Ceramah yang akan disampaikan dalam safari tersebut terdiri dari 3 tema. Yakni, konsep kesatuan dan persatuan dalam membangun umat islam, membangun karakter islami menuju Aceh Meuadab dan pentingnya tumbuh dan berkembang diri menuju Aceh Carong,” ujar Zahrol.
Pemerintah Aceh, kata Zahrol, juga memberikan bungong jaroe atau bantuan operasional masjid yang dituju melalui tim safari ramadhan. Untuk setiap masjid pemerintah menyediakan bungong jaroe sejumlah 14 juta. Total biaya bungong jaroe yang disediakan tiap kabupaten adalah 42 juta.
“Tim safari ramadhan dibagi dalam 10 kelompok, 1 kelompok akan mengunjungi dua hingga tiga kabupaten/kota. Anggota tim safari ramadhan terdiri dari pejabat Pemerintah Aceh, imam dan penceramah,” pungkas Zahrol.
Red