Balada Pemerah Susu Kambing Di Tengah Kota Banda Aceh

Senin, 19 Juli 2021, Juli 19, 2021 WIB Last Updated 2021-07-19T12:20:56Z

   




https://youtu.be/bIKCSs3TibY   

Banda Aceh - Siapa sangka ditengah Kota Banda Aceh ada seorang lelaki yang setiap hari kerjanya memerah susu, berdomisili di Desa Keudah belakang,  berjarak hanya 30 meter dari Kantor Vamat Kutaraja, Rizal memiliki delapan  ekor kambing Ottawa yang bisa diperah susunya hari itu.

 

Didalam kandang berukuran sekitar 6x 7 meter berdinding seng, Rizal memelihara sekitar 40 ekor kambing dari berbagai jenis, setiap hari dia bisa mendapatkan sekitar tiga liter susu dari kambing Ottawa,  terkadang ada 12 ekor  kambing Ottawa miliknya nyang  bisa diperah susu.

 


“Susu ini tidak bisa semua diambil, harus kita tinggalkan juga untuk anaknya, bila kita peras semua nanti anaknya tidak bisa menyusu lagi.”

 

Susu itu dia jual seharga Rp. 30 ribu untuk setiap botol kemasan berukuran 600 mili liter oleh Rizal, banyak pembeli datang ke rumah untuk memperoleh susu, namun terkadang tidak semua pembeli bisa mendapatkan susu, karena telah didahului oleh pembeli lain.

 

Tidak semua kambing memiliki susu kata Rizal, hanya dari jenis Ottawa unggul saja, itupun harus diberikan makanan terbaik untuk mendapatkan susu yang maksimal,  dia pernah menerima bantuan kambing dari pemerintah, tetapi bukan dari jenis Ottawa, akhirnya dijual lagi karena tidak bisa diambil susu, kata dia.

 

Dari pekerjaan memelihara kambing ini Rizal mampu mencukupi kebutuhan keluarganya, termasuk menyekolahkan anak, kata dia yang mengaku telah memelihara kambing sejak usia 3 tahun.

 

Pada musim hari raya kurban seperti sekarang, kandang Rizal didatangi banyak pembeli yang memesan hewan kurban kepadanya, beberapa ekor kambing dia lepas dengan harga yang sesuai kepada pembeli.

 

Rizal dalam budidaya kambing tidak hanya mengurung kambingnya dikandang, dia juga menggembala, agar kambing dapat menemukan makanan yang disukainya, kata lelaki itu

 

“Kalau dilepas dia bisa memilih makanannya sendiri, jadi dia pilih daun-daun yang paling bergizi yang paling dia suka, tetapi kalau dikurung, kambing hanya makan karena lapar.”

 

Kambing merupakan pekerjaan sampingan bagi warga kota Banda Aceh, tetapi bagi Rizal pekerjaan budidaya kambing adalah utama untuknya, hanya sesekali dia bekerja sampingan bila ada orang yang mengajak.

 

Kota Banda Aceh memiliki banyak warganya yang memelihara kambing, tetapi kebanyakan kambing itu dilepas begitu saja tanpa digembala, akibatnya banyak tanaman warga menjadi korban dimakan hewan berkaki dua  itu.

 

Tidak terlihat keseriusan pemerintah dalam pemberian pembinaan kepada para peternak, mereka terlihat jalan sendiri dalam usaha budidayanya, tanpa dibina oleh pemerintah bagaimana seharusnya melakukan budidaya kambing secara modern.

 

Tarmizi Alhagu

 

 

 

Komentar

Tampilkan

Terkini

Seputar%20Nanggroe

+