Banda Aceh - Pagelaran Aceh Culinary Festival (ACF) 2022 yang diadakan di Taman Sulthanah Safiatuddin Banda Aceh, pada 5-7 Agustus sukses menyedot ribuan pengunjung. Namun pelaksanaannya belum go green atau ramah lingkungan. Tampak sampah plastik berserakan memenuhi keranjang sampah. Bahkan ada juga styrofoam yang sempat tidak boleh digunakan oleh pelaku UMKM kuliner, yang ingin mendapatkan tenant tidak berbayar.
Menurut petugas sampah yang dijumpai media ini, mereka mengaku cukup kewalahan untuk mengangkut sampah keluar dari arena acara.
"Baru saja keranjang sampah di kosongkan tidak lama kemudian sudah terisi penuh. Keranjang sampah tersebut harus segera dikosongkan, agar sampah tidak luber dan berserakan. Sehingga harus berulangkali diangkut keluar, " katanya.
Selain itu, banyak juga pengunjung yang tidak disiplin membuang sampah ke tempatnya. Mereka meninggalkan begitu saja sisa kemasan makanan atau wadah makanan, sehingga membuat arena ACF berserakan sampah plastik dan kertas.
Belum terlihat pengunjung yang membawa tempat makanan sendiri. Begitu juga untuk minuman, umumnya menggunakan kemasan plastik sekali pakai. Hanya segelintir pengunjung yang tampak membawa Tumblr atau botol minuman.
Semoga ke depan rencana pelaksanaan even kuliner mengusung konsep go green tidak hanya sebatas kata-kata. Diperlukan kesadaran bersama untuk mengurangi sampah plastik, apalagi di Aceh belum ada pabrik daur ulang plastik.
Red