KIA Ladong |
Sebuah
rombongan pengusaha singgah di sebuah pondok kuliner, tepat di depan gerbang utama Kawasan Industri
Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar. Raut kekecewaan
tergambar jelas diwajah mereka. Seorang supir menjelaskan kepada pemilik usaha
kuliner, bahwa bos mereka baru datang
dari Jakarta.
Para Pimpinan PEMA di Kantor Mereka |
Kedatangan para pengusaha bermata sipit itu ke Aceh, untuk membuka usaha
di dalam kawasan KIA Ladong. Namun betapa kecewanya mereka, setelah sampai
di lokasi, yang ditemukan hanyalah hamparan tanah kosong, tanpa fasilitas yang
dibutuhkan.
Para pengusaha itu dikatakan
wanita pemilik pondok kuliner, mendapatkan informasi tentang fasilitas KIA Ladong yang lengkap. Setelah sampai di lokasi pengusaha bermata
sipit itu merasa tertipu, lalu mereka singgah untuk makan ikan bakar sebelum
pulang, kata pemilik kuliner.
Promosi Luar BIasa
Kotoran Sapi Berceceran Di badan Jalan KIA Ladong Yang Baru Dibangun |
Promosi KIA Ladong memang sungguh
gencar. Para pengelolanya mengatakan mereka telah berusaha sangat maksimal,
namun hingga kini belum ada yang bersedia membuka usaha atau membangun pabrik
di KIA Ladong, kata Direktur
Pengembangan Usaha Kia Ladong Edward.
KIA Ladong terletak sekitar 20
kilo meter di timur Banda Aceh, berada
disisi kanan jalan menuju pelabuhan laut Krueng Raya. Kawasan itu ditandai
dengan pagar tinggi di sisi jalan, luasnya menurut Kadisperindag Aceh
Ir Muhammad Tanwier direncanakan mencapai 400 ha.
Dikatakan Edward kini KIA Ladong
berada dibawah pengelolalaan PT. PEMA, telah dihabiskan 137 miliar Rupiah dana
untuk membangun kawasan industri itu. “Kita siapkan infrastruktur dasar, kita
mengundang investasi membangun industri,” ujarnya.
Menurut warga setempat KIA Ladong
telah hadir sekitar tahun 2009 di daerah mereka. Saat itu dilakukan pembebasan
tanah, pada tahun 2011 mulai terlihat pembangunan pagar, namun setelah berjalan
11 tahun belum terlihat kehadiran industri di kawasan itu.
Hamparan Tanah Kosong KIA Ladong |
Lebih Cocok Untuk Budidaya Sapi.
Seorang warga malah berpendapat,
KIA Ladong lebih cocok dialihkan untuk peternakan sapi, karena selama ini
banyak domba dan sapi masuk ke sana untuk mencari makan. “ Daripada terbengkalai
begitu, lebih baik dipelihara sapi saja, " ucapnya.
Kondisi KIA Ladong terkini memang
terlihat belum cukup layak untuk menjadi sebuah kawasan industri. Infrastrukturnya belum siap, yang terlihat hanya sebuah ruas jalan semen yang baru
dikerjakan, di dalam terowongan terlihat pipa besar yang masih belum dialiri
air.
Beberapa tiang listrik memang terlihat
di sisi jalan, tetapi apakah sudah dapat difungsikan atau belum kita tidak tahu. Hanya sebuah jawaban yang pasti, KIA
Ladong yang telah menghabiskan dana ratusan miliar, lebih menampilkan aroma
menipu pandangan, daripada kehadiran
sebuah kawasan industri di sana.
Tarmizi Alhagu.