Banda Aceh - Hama kakao masih menyerang tanaman petani. Hingga kini belum ada obat yang mampu menyembuhkan, kata Sakdani seorang petani dari desa Teladan, Aceh Besar, pada Senin, (15/05) melalui saluran telpon.
Lelaki 56 tahun itu mengaku dia
menanam ribuan batang kakao di tiga lokasi kebunnya. Sebuah kebun dengan luas
enam hektar malah sudah tidak diurus lagi, akibat gagal panen buah kakao.
Kini kebun Sakdani telah ditanam
lemon dan pohon alpukat. Ratusan pohon alpukat itu terlihat
menggantikan rimbunan kakao di kebun
petani itu. Menurut Sakdani dia sekarang sudah memanen 30 batang Alpukat dari
150 pohon yang ditanamnya.
Meski sudah bisa panen, dia
menyebut timbul masalah baru. Banyak buah alpukat rontok dari pohon. Berakibat
Obat Nabati Pembasmi Hama Kakao Dari Air Beras dan Air Kelapa |
Dari UPTD Perkebunan Aceh didapat
informasi telah ada jenis obat, yang
mampu menyembuhkan hama yang menyerang buah kakao. Obat itu merupakan campuran
air beras dan air kelapa yang telah diproses.
Menurut Kasi Proteksi Perkebunan Intan
Suryana Sp, hama yang menyerang buah kakao dari jenis hello peltis, merupakan hama penggerek buah kakao, sudah
lama menyerang perkebunan Aceh, namun kini sudah ada obatnya .
Sejenis obat lagi berasal dari jamur buah jagung, yang melalui proses fermentasi, ditaburkan pada tanah untuk membuuh hama
kakao, kata Intan Suryana.
Intan menyebut pemakaian dua
jenis obat pembunuh hama itu, sudah memberi
hasil pada perkebunan kakao di Sare,
Aceh Besar, buahnya bagus tidak membusuk.
Ketika ditanya berapa keseluruhan
tanaman kakao yang diserang hama di Aceh, Intan mengatakan mereka belum
mempunyai data pasti. Pejabat perkebunan
itu juga menyebut tidak punya data pasti luas perkebunan kakao di Aceh.
Kakao merupakan komoditi ekspor perkebunan
utama dari Aceh selain kopi. Dua jenis tanaman ini menjadi andalan petani
tradisional dalam menunjang ekonomi mereka.
Tarmizi Alhagu.