Banda Aceh - Seminggu terkurung banjir empat juta rakyat Aceh kelaparan, akibat terputusnya akses jalan. Para penyintas mengirim informasi perjalanan ke berbagai Group WhatsApp.
Dari semua kabupaten dan kota di Aceh, hanya Banda Aceh, Aceh Besar dan Aceh Jaya yang memiliki akses aman. Meski harus mengalami dampak mati lampu, menghilang gas dari pasaran, antrean BBM dan harga pangan yang melambung.
Di Tamiang warga yang selamat dari banjir masih dalam kondisi pakaian berlumpur. Ditambah kelaparan membuat mereka berjalan ke segala arah mencari bantuan makanan.
Dari Aceh Utara di Kecamatan Jambo Aye, penyintas mengirim pesan suara, yang menyebarkan ke berbagai Group Whats App.
Pesan suara yang memberi informasi mayat bergelimpangan, membuat perasaan miris di wilayah yang tidak diterjang banjir.
Luasnya wilayah yang terendam banjir, membuat bantuan pangan tidak sampai merata ke semua wilayah.
Warga yang terisolasi dan terputus informasi, berharap pemerintah segera mengirim bahan makanan.
Distribusi bahan pangan yang terbatas dengan transportasi darat dan air, belum mampu menjangkau korban banjir secara merata.
Pemerintah diharap mengangkut langsung bahan pangan dengan pesawat Hercules. Menerjunkannya secara langsung dengan parasut.
Di Banda Aceh para warga yang ingin mengirim bantuan ke wilayah terisolasi, ber upaya mencari kenderaan, untuk mengantar bahan pangan ke Bandara Sultan Iskandar Muda.
Para warga yang memiliki keluarga di wilayah terisolasi banjir, masih terus mencari kerabat ke berbagai Posko Informasi Banjir. Akses internet juga belum menembus wilayah terisolasi, sehingga hubungan telepon seluler belum terkoneksi.
Dari Bandara SIM berbagai bantuan itu akan diangkut Helicopter, ke wilayah terisolasi banjir.
Tarmizi Alhagu