Banda Aceh-Universitas
Syiah Kuala (Unsyiah) kembali mengukuhkan tiga guru besar melalui rapat senat
terbuka yang dipimpin oleh Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal M Eng di Gedung
AAC Dayan Dawood Banda Aceh pada Kamis, 27 September 2018.
Ketiga
guru besar tersebut menyampikan orasi ilmiahnya, dimulai Prof Dr Mahidin A
Taleb ST MT dengan judul “Peluang dan Tantangan Dalam Pemanfaatan Sumberdaya Energi
Baru dan Terbarukan”.
Prof
Dr Muhammad Adam SE MBA dengan judul “Orientasi Pasar, Budaya Bisnis dan
Peningkatkan Kinerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Aceh”.
Terakhir,
Prof Dr dr Mohd Andalas Sp OG dengan judul “Peningkatan Kualitas Tenaga Ilmu
Kesehatan Reproduksi dalam Upaya Menurunkan Angka kematian Ibu dan Risiko
Persalinan Prematur”
Ditemui
media ini Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal M Eng, menjelaskan saat ini
Unsyiah sudah memiliki 56 orang guru besar, namun untuk sebuah institusi yang
berbasis riset seperti Unsyiah, jumlah ini masih sangat minim.
Lebih
lanjut dia mengucapkan jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan tenaga
edukatif di kampus, maka persentase dosen yang sudah guru besar masih dibawah 4
% sampai sekarang. “Potensi ke arah itu masih sangat tinggi, karena saat ini
sebanyak 463 orang dosen yang sudah Lektor Kepala, yaitu jabatan terakhir sebelum
naik ke level guru besar, “ urainya.
Namun
dia optimis jumlah profesor di Unsyiah akan terdongkrak lebih banyak pada
tahun-tahun mendatang. Ditambahkannya meningkatnya guru besar bisa meningkatkan
rangking Unsyiah, menjadi salah satu kampus terbaik di Indonesia. Menurutnya
sekarang ini Unsyiah termasuk 10 kampus terbaik di tingkat nasional.
“Salah satu yang dilakukan untuk mempercepat lahirnya
profesor dengan memberikan hibah kepada calon lulusan dan lektor kepala, untuk
mereka bisa mempublikasi jurnal yang bisa terindeks Scopus. Jadi ada 300 lagi
calon guru besar yang potensi di Unsyiah, saya yakin Insya Allah tahun 2020
yang akan datang kita bisa memiliki 100 guru besar di Unsyiah, “ ujarnya.
Soraya