Akreditasi Paripurna RSIA Diverifikasi

Kamis, 22 November 2018, November 22, 2018 WIB Last Updated 2018-11-23T10:25:02Z



Banda Aceh-Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Pemerintah Aceh pada bulan November 2017 memperoleh nilai akreditasi paripurna, atau akreditasi bintang lima dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Setelah setahun berlalu dilakukan kembali verifikasi oleh tim surveyor dari KARS dengan tujuan agar pelayanan keselamatan pasien terjamin, demikian ungkap Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak dr Nyak Rinda MARS, saat ditemui media ini usai kegiatan Survei verifikasi akreditasi ke-1 versi 2012 Rumah Sakit Ibu Anak oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit di Aula RSIA Banda Aceh, pada Senin 19 November 2018.

“Kegiatan verifikasi akreditasi tahap pertama ini dilakukan setelah tahun 2017 diakreditasi oleh KARS dan mendapat nilai paripurna. Jadi setiap tahun akan diverifikasi untuk tahap pertama tahun 2018, nanti 2019 verifikasi tahap kedua dan tahun 2020 harus re-akreditasi. Tujuannya untuk memberikan pelayanan yang bermutu dan keselamatan pasien terjamin di RSIA. Untuk melalukan evaluasi penilaian awal pembenahan apa saja yang harus dilakukan, tujuan survei ini untuk meningkatkan pelayanan pasien, fokusnya penyelamatan pasien, “ papar Nyak Rinda.

Lebih lanjut alumnus Fakultas Kedokteran Unsyiah ini mengatakan bahwa di dalam akreditasi ada 15 Pokja yang akan dinilai, dan setiap Pokja ada standarnya masing-masing yang harus dipenuhi mulai dari dokumen yang berisi kebijakan, pedoman, SOP, setelah itu ada sosialisasi kepada semua pegawai di RSIA agar  memahami apa yang dikerjakan harus sesuai aturan.

Menurutnya dengan jumlah tenaga kesehatan 497 orang saat ini sudah memadai, hanya saja belum memiliki dokter spesialis radiologi dan dokter spesialis THT, sebagai rumah sakit pemerintah kekurangan tersebut harus dipenuhi. Sementara itu, ditambahkannya dari sisi peralatan untuk penangan kasus pada anak, ada pelayanan NICU (Neonatal Intensive Care Unit) untuk bayi yang baru lahir 0-1 bulan.

“Harapan ke depan dikasih fasilitas sesuai standar RSIA, karena seiring makin meningkatnya jumlah pasien membutuhkan penambahan tempat parkir  karena lahan yang sempit. Karena mengelola sebuah rumah artinya padat karya, padat modal, padat SDM dan padat masalah dan kita memang harus punya seni dalam mengelola rumah sakit, “ pungkasnya.

Soraya
Komentar

Tampilkan

Terkini