Pengusaha
Makmur Budiman SE baru saja terpilih sebagai Ketua ISEI (Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia) Cabang Banda Aceh. Untuk memperbaiki ekonomi Aceh, Makmur mendukung
visi misi gubernur saat ini untuk mengurangi tingkat kemiskinan, dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh. Dalam program kerja kedepan pihaknya
juga akan berupaya untuk bersinergi bersama dengan Pemerintah Aceh.
Lantas
bagaimana pendapat Makmur yang juga Direktur Utama PT Makmur Inti Sawita tentang
ekonomi Aceh saat ini. Benarkah perlu revolusi besar untuk membenahi ekonomi
Aceh demi menuju Aceh Hebat ? Simak perbincangannya bersama media ini,
disela-sela acara Rapat Pemilihan Ketua ISEI Banda Aceh di Auditorium BI Banda
Aceh pada Rabu (20/02) lalu.
Apa yang perlu dilakukan oleh Pemerintah
Aceh saat ini untuk menumbuhkan ekonomi Aceh ke depan ?
Saya
pikir kebijakan gubernur sekarang orientasinya kepada UKM (Usaha Kecil
Menengah), sedang menginvertaris dan melihat UKM yang telah berkembang, dan
akan berkembang. Di samping itu pemerintah juga serius memikirkan bagaimana
cara efektifnya SKPA-SKPA, dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan
masyarakat. Barusan juga kita punya usulan, sebaiknya nanti pada saat
pembahasan anggaran itu dilibatkan swasta, karena semua praktisinya ada di
swasta.
Juga
memberikan beberapa contoh soal di sektor perikanan, peternakan, pertanian. Jadi
selama ini yang terlibat pembahasan anggaran SKPA dan DPR, mungkin lebih
efektif lagi seandainya didalam pembahasan dilibatkan pihak-pihak praktisi,
swasta dan ISEI, Ikatan Pertanian, Ikatan Peternakan dan lainnya.
Perlu
kita garis bawahi sekarang adalah neraca perdagangan kita sangat timpang
sekali. Artinya contoh kita punya anggaran 17 triliun, tapi kita pemakaian
komponen lokal sangat sedikit. Termasuk contoh soal konsumsi telur, kita sekarang
melakukan pembelian telur hampir mencapai 700 milyar per tahun, itukan terjadi
perputaran ada di Medan tidak terjadi di Aceh.
Harapan
kita nanti tumbuh pengusaha-pengusaha lokal, yang berusaha untuk membatasi
defisitnya neraca perdagangan secara pelan-pelan. Contoh air mineral, sudah
hampir bisa kita menggunakan produk lokal semuanya. Kita memiliki daya saing
yang kuat, mungkin dibandingkan produk yang sudah memilik brand. Transportasi
dari Medan menambah cost, kita air di sini murah, semua jadi murah tinggal
industri botol air mineralnya.
Ada
kebiasaan juga gubernur Aceh untuk Bank Aceh agar melakukan reformasi untuk
membentuk divisi UKM, disini Pemda dan Gubernur sebagai pemegang saham
pengendali sangat memprioritaskan untuk berkembangkannya UKM. Artinya selama
ini mungkin pihak UKM juga melaporkan kepada Pemda apa saja yang terjadi
kesulitan mereka.
Apakah dengan banyaknya UKM mampu mendongkrak
pertumbuhan ekonomi Aceh ?
Sangat.
Peran UKM sudah saatnya mengurangi defisit perdagangan antara Aceh dengan
Medan. Pelan-pelan dengan berkembangnya UKM akan mengurangi tingkat kemiskinan
dan pengangguran. Memang secara bertahap tidak bisa sim salabim dan kita kemungkinan
perlu revolusi cara berpikir, perlu dirubah. Perlu kerja keras tidak boleh
bermalas-malasan, karena semuanya harus dilaksanakan. Termasuk pemikiran
gubernur kita, para ekonomi lemah harus diperhatikan. Nantinya kita berharap
secara pelan-pelan semua yang kita inginkan bisa tercapai, dan memang harus
revolusi di beberapa bidang.
Peran apa yang perlu dilakukan Bank Aceh
untuk membantu UKM ?
Saya
berpikir paling efektif Bank Aceh ada harapan baru berpikir untuk produktif, dan memberdayakan UKM-UKM di Aceh. Segera lakukan
invertaris keluhan-keluhan apa yang selama ini dihadapi UKM.
Banyak UKM di Aceh saat ini terkendala
modal, apa yang perlu dilakukan ?
Kalau
seandainya butuh modal nanti akan kita bicarakan juga dengan pihak perbankan
nasional dan Bank Aceh.
Berharap
kebiasaan baru dari Gubernur Aceh untuk bicarakan kesulitan-kesulitan UKM Aceh
apa saja. Mudah-mudahan Gubernur Aceh juga melibatkan Bank Aceh dan bank
nasional dalam rangka menyahuti kepentingan UKM di Aceh.
Gojek
dan Airbnb mereka tidak punya hotel dan mobil, tapi bisa memanage hotel dan
mobil seluruh dunia, sekarang semua tidak menentu yang tiba-tiba bisa muncul Gojek.
Jack
Ma dari Alibaba saja dia bisa menjual durian 6 triliun setahun, padahal tidak mempunyai
kebun durian, tapi dia bisa jual sebulan 500 milyar. Bisnis online juga terus
berkembang, kita sibuk bangun toko, di Mangga Dua sudah online. Saya pikir
tidak menentu, harus punya visi. Saat ini Pemerintah Aceh sedang mendata semua
UKM untuk melakukan mapping kedepan.
Soraya