Kenakan Jilbab, Siswa Muslim Diskualifikasi dari Lomba Lari

Minggu, 27 Oktober 2019, Oktober 27, 2019 WIB Last Updated 2019-10-27T15:36:22Z
views: 31.721
Kenakan Jilbab, Siswa Muslim Diskualifikasi dari Lomba Lari
Siswa Muslim atlet sekolah AS, Noor Alexandria Abukaram, didiskualifikasi karena mengenakan jilbab saat mengikuti lomba lari cross country. Foto/Kolase/Sindonews/Ian


WASHINGTON - Seorang siswa Muslim atlet sekolah didiskualifikasi dari lomba lari cross country karena mengenakan jilbab meski mencatatkan waktu terbaik. Noor Alexandria Abukaram (16) didiskualifikasi saat mengikuti lomba atletik untuk sekolah umum setempat Northview High School.

"Rasanya seperti mimpi terburuk Anda harus bersaing dan kemudian mengetahui bahwa Anda didiskualifikasi dan itu karena sesuatu yang Anda cintai," kata Abukaram seperti dikutip dari USA Today menukil wawancaranya dengan CNN, Sabtu (26/10/2019)

"Mengapa kamu harus mengorbankan agamamu dan bagian dari siapa dirimu, untuk melakukan hal lain yang sangat kamu sukai?" imbuhnya.



Kepada beberapa media, Abukaram mengatakan telah berkompetisi dalam enam pertemuan musim ini tanpa masalah. Ia juga mengatakan bahwa para official tidak menyinggung soal jilbabnya segera setelah lomba. Official lomba hanya mengatakan bahwa pelatihnya tidak mengisi dokumen yang benar.

"Ketika (pelatihnya) mengatakan kepada saya bahwa, saya seperti, apa maksud Anda saya harus memiliki pengecualian yang ditandatangani agar saya bisa berlomba?" katanya kepada The New York Times.

“Mereka tidak harus menyiapkan sesuatu yang istimewa untuk saya, saya tidak memiliki cacat, saya hanya berlari seperti orang lain. Ketika dia mengatakan itu, saya tidak berpikir, 'Oh, Pelatih, mengapa Anda tidak melakukan ini?' Saya berpikir, 'Mengapa kita harus melakukan ini sejak awal?'" sambungnya.

Dalam sebuah postingan di Facebook yang emosional, Abukaram menulis: "Saya merasa hak saya sebagai seorang atlet dilanggar akhir pekan ini. Saya seharusnya tidak perlu mendapatkan surat pernyataan ditandatangani dan disetujui oleh OSAA untuk memungkinkan saya untuk berlomba karena penutup kepala agamaku."

Tim Stried, juru bicara Asosiasi Atletik Sekolah Menengah Ohio (OHSAA), mengatakan kepada USA Today dalam sebuah pernyataan bahwa organisasi tersebut telah memeriksa peraturan dan sedang mempertimbangkan untuk membatalkan persyaratan pengecualian.

"Atlet pelajar dapat berlari akhir pekan ini di regional, dan OHSAA juga sudah melihat peraturan seragam khusus ini untuk memodifikasinya di masa depan sehingga pelindung kepala keagamaan tidak memerlukan pengecualian," bunyi pernyataan Stried.

Senator AS asal Massachusetts, Elizabeth Warren, seorang kandidat presiden dari Partai Demokrat, mendengar tentang situasi tersebut. Ia pun melontarkan kritiknya terhadap sekolah, mengecam aturan berpakaian yang diskriminatif.

"Aku mendukungmu, Noor," tulis Warren di akun Twitternya.

"Setiap anak harus dapat merasa aman dan disambut di sekolah - dan siswa Muslim tidak boleh ditolak berpartisipasi dalam kegiatan sekolah," tegasnya.
(ian)
0
Komentar

Tampilkan

Terkini