Madany Handsock, Manset Tangan Produksi Lokal Aceh

Sabtu, 26 Desember 2020, Desember 26, 2020 WIB Last Updated 2020-12-26T12:33:32Z



Banda Aceh - Manset tangan atau handsock kerap digunakan wanita berhijab, umumnya didatangkan dari Jawa. Namun kini, seorang pengusaha UMKM wanita asal Banda Aceh sudah mampu memproduksinya dengan berbagai model dibawah brand "Madany".


Berawal dari hobi menjahit, timbul ide Mulya Fajri S Th untuk membuat handsock sendiri. Sejumlah kendala dihadapinya, namun dirinya merasa bersyukur usahanya telah berjalan 2 tahun lebih.

 

"Saya mulai dari belajar menjahit, menggunakan mesin obras hingga terampil selama 6 bulan, untuk menghasilkan handsock yang jahitannya rapi, " ucapnya pada media ini, saat dikunjungi di Workshop Madany Handsock di Lambaro Skep Banda Aceh, pada Jumat (25/12).


" Dari situ mulai mencari bahan yang cocok dan enak dipakai, hingga menemukan bahan Spandex yang dipesan dari Bandung. Kemudian juga sering bertanya di toko untuk mengetahui model dan harganya, " urai alumnus UIN Ar-Raniry ini.


Untuk harga, handsock produksinya mampu bersaing dengan produksi Jawa, bahkan bisa lebih murah namun dengan kualitas bahan yang lebih bagus, lanjutnya.


" Saat ini untuk produksi saya dibantu 2 karyawan yang sudah terampil menjahit, dengan jumlah produksi 50 hingga 100 pasang handsock. Sedangkan untuk pemasaran lebih banyak secara online, penitipan di sejumlah toko, juga bekerjasama dengan para santriwati pesantren, dan rajin mengikuti pameran, " imbuh wanita dengan panggilan Lia ini.





Mulya menjelaskan manset buatannya ada yang ukuran all size, dan ada juga ukuran XL untuk konsumen yang memiliki lengan lebih besar. Sementara itu, untuk warna yang paling diminati adalah hitam, merah marun dan biru dongker, tambahnya


" Untuk mengembangkan pasar saya juga bergabung menjadi anggota Asosiasi Saudagar Industri Aceh (Asia). Selama menjalankan usaha, sudah pernah mendapatkan bantuan seperti 1 unit mesin jahit dari Baitul Mal dan pelatihan, " sebutnya.


Selain itu, handsock buatan Mulya memiliki variasi motif bordir Pinto Aceh, dan ukuran untuk anak- anak (Kid) usia 6-12 tahun. Diakuinya, kelebihan ini membuat handsock-nya semakin banyak dicari.


"Rencananya pada tahun depan 2021 lebih banyak memproduksi manset motif Pinto Aceh. Pastinya semakin banyak motif semakin bagus karena banyaknya pilihan. Paling banyak permintaan konsumen saat awal masuk sekolah, dan lebaran, " ujarnya.  


Kegigihannya dalam menjalan usaha handsock berbuah manis, tepat pada Hari Ibu ke-92 pada 22 Desember 2020 lalu, Mulya berhasil memperoleh penghargaan sebagai Pemenang Sayembara Aceh Berdikari 2.0.


"Harapannya ke depan ingin meningkatkan kapasitas produksi lebih besar lagi, dengan harga jual yang terjangkau, dan ingin memiliki tempat usaha sendiri yang lebih besar dari sekarang, " demikian pungkasnya di akhir wawancara.


Soraya

Komentar

Tampilkan

Terkini