Banda Aceh- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh (Disperindag) Ir Muhammad Tanwier MT menyesalkan sedikitnya anggaran yang dialokasikan pemerintah untuk Disperindag, sehingga dia kesulitan membuat program untuk meningkatkan ekonomi rakyat.
“ Kita hanya diberi anggaran Rp 40
miliar, yang banyak ditempat kita itu justru dari Pokja-Pokja DPR yang tidak bisa kita sentuh, sementara kita tidak bisa membuat program sendiri, " ujarnya kepada media ini pada Jumat (28/01).
Padahal lelaki yang popular dengan
nama Baong ini punya program yang bernama Pojok Kreatif, untuk kemajuan
ekonomi rakyat, dia mengusulkan di
wilayah pedesaan Aceh perlu membentuk
kelompok Pojok Kreatif, mereka bekerja memproduksi
berbagai bentuk kerajinan, yang mampu menarik minat pelancong di Aceh.
Hasil produksi mereka nanti bisa
dijual di stand Pojok kreatif yang ada
di Disperindag, juga dijual di warung-warung kopi dengan menitipkan barang yang
akan dijual kepada pemilik warung, lanjutnya
"Masyarakat juga dapat menggunakan
peralatan yang tersedia di Disperindag untuk mencetak stiker kemasan, harganya hanya 70 ribu rupiah per meter, untuk meningkatkan kualitas hasil produksi, " paparnya.
Lelaki yang kerap disapa Baong
ini memperlihatkan beberapa sampel souvenir yang terpajang di ruang kerjanya,
juga berbagai bentuk kemasan bubuk kopi .
Tarmizi Alhagu