Banda Aceh-Mungkinkah
sebuah etnis dengan pola makan semi vegetarian bisa terhindar dari stunting, itulah
yang sedang diupayakan oleh Deputi III Kemenko PMK drg.Agus Suprapto M.Kes di
Aceh, kata dia dalam sebuah pernyataan kepada pers di Permata Hati Hotel, Rabu,
16/3 di Banda Aceh, dalam sebuah kegiatan yang diselenggarakan BKKBN Aceh.
Agus bertekad menurunkan tingkat
stunting Aceh yang tinggi, bahkan ada sebuah Kabupaten di Aceh memiliki
stunting mencapai 42,9 persen yang dialami warga Gayo Lues, "itu yang ingin dia turunkan, kata Agus," optimisme itu dikatakan Deputi PMK
berdasarkan kekayaan pangan Aceh, terutama dari sumber laut dengan protein
hewani yang tinggi.
Aceh sendiri adalah sebuah etnis
yang memiliki kebiasaan makan semi vegetarian, berupa nasi dengan sayuran,
ditambah sedikit ikan atau daging, komposisi protein nabati dengan protein
hewani dalam pola makan orang Aceh sangat berbanding jauh, tidak sampai 10
persen atau bahkan tidak sampai 5 persen protein hewani yang dikomsumsi.
Pola makan ini tidak terlepas
dari pola makan leluhur mereka Bangsa
Champa yang bermigrasi ke Aceh akibat negerinya direbut bangsa lain, bangsa
yang dahulunya tinggal diwilayah Patani, sebagian Vietnam dan sebagian Kamboja ini,
mewarisi pola makan vegetarian dari
leluhur mereka yang beragama agama Budha.
Pada medio sebelum Masehi Champa
adalah sebuah negara besar yang mengalami peperangan dengan Vietnam, Thailand
dan Kamboja, mereka lari kepulau Sumatra
di wilayah Aceh sekarang dengan mendirikan Kerajaan baru bernama Jeumpa,
Kerajaan itulah setelah ratusan tahun bertransformasi menjadi Kerajaan Aceh.
Pola makan orang Aceh itu sangat
mirip dengan pola makan vegetarian orang Tibet sekarang, setelah memeluk Islam, tradisi ibadah orang
Aceh juga masih mengikuti makanan vegetarian, dengan mengkomsumsi makanan yang
tidak berdarah, biasanya komsumsi sepereti ini berlangsung saat mereka menjalankan
ibadah Sulok.
Tradisi makanan yang berasal dari
Asia Selatan dan Asia Tenggara ini sangat berbanding terbalik dengan komsumsi
makanan orang Asia Tengah, Etnis Turki dan Mongol justru hampir 60 persen
makanan mereka berasal dari protein Hewani.
Demikian juga berbagai etnis
lainnya didunia, seperti Arab, Pasthun, dan Eropa, komsumsi makanan mereka
didominasi dari protein hewani, yang berasal dari daging dan susu. Tidaklah
heran bangsa Turki, Arab dan Eropa sedikit mengalami tingkat stunting.
Tarmizi Alhagu