Aceh Besar-Seulawah telah gundul, benarkah?, perkataan itu telah lama diucapkan masyarakat, ketika menyadari sawah mereka kering tidak mendapat kan air.
Di banyak lokasi sawah warga Aceh Besar, di bagian utara dan ujung barat, mengalami kekeringan pada musim tanam akhir tahun ini.
Kekeringan itu menimpa sawah Blang Bintang dan Blang Tamak Kecamatan Kuta Baro, sawah kemukiman Piyeung Montasik juga mengalami nasib serupa.
Di kemukiman Lampanah Kecamatan Seulimum, warga justru tidak menanam padi, mereka merubah sawah menjadi kandang sapi.
Kondisi Seulawah Yang Sudah Dibabat.
Pada kenyataannya Seulawah memang telah gundul, di pinggang gunung itu sudah tidak ada lagi hutan, berubah menjadi lahan tandus, sebagian telah berganti menjadi kebun milik oknum pejabat.
Dampak dari gundulnya Seulawah, terlihat dengan keringnya debit air sungai Krung Masen di Lampanah, juga sungai lainnya mengalami nasib serupa, dikawasan Beureuneut dan Ie Su, um yang berhulu ke gunung Seulawah.
Sungai Krung Masen Telah Kering.
Kondisi serupa juga dialami sungai Krung Aceh, dikawasan Kuta Cot Glie, sebagian air sungai telah kering, memunculkan hamparan batu di tengah sungai, meski masih ada sedikit air yang masih mengalir.
Di desa Capeung, Seulimum, tepi sungai sudah menjadi lokasi sapi mencari rumput, dibawah tebing sungai kini sudah membentuk tepi pantai yang ditumbuhi rumput.
Penggundulan Seulawah juga terjadi di Sare, banyak pohon besar telah tumbang, kawasan hutan lindung yang kini hanya tinggal nama, telah berubah menjadi lokasi berdagang dan perkebunan.
Di sisi utara gunung Seulawah juga telah terlihat hutan yang longgar, bekas penebangan menghilangkan pemandangan hijau gunung itu.
Pemandangan gundulnya Seulawah bisa dilihat dari sisi selatan, tepatnya gambaran gundul itu terlihat jelas dari desa Teladan.
Tarmizi Alhagu.