Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Aceh drh. Ruhaty.
Banda Aceh - Persoalan ayam mati di Desa Deah Mamplam, Leupung, sedang di identifikasi, kata Kabid Peternakan Aceh Besar, Uzir, Jum, at (14/11) melalui pesan WhatsApp.
Uzir mengakui telah menerima laporan tentang ratusan ayam yang mati, namun belum bisa menjawab apa penyebab ratusan unggas peliharaan warga itu mati.
Terungkapnya temuan ayam mati di Desa Deah Mamplam, ketika Harian Moslem melintasi desa itu. Dua ekor ayam tergeletak mati, di tepi jalan dan halaman rumah warga.
Pada Jum, at (31/10), media Harian Moslem bertanya pada warga desa, yang berdagang di dekat lokasi ayam mati ditemukan.
Setelah mendapat informasi, mulailah ditelusuri keberadaan ayam lainnya di desa Deah Mamplam. Media ini menanyakan tentang kondisi ayam mereka.
Ternyata warga desa di tengah pegunungan Leupung itu, melakukan budidaya ayam dengan melepasnya keluar kandang.
Desa Deah Mamplam adalah sebuah pemukiman, berupa billage ditengah gunung. Terpisah jauh beberapa kilometer dari desa lainnya.
Desa ini dibangun setelah tsunami dengan rumah yang seragam. Di sebelah barat mereka berbatas dengan gunung Leupung. Di sebelah timur juga gunung, di sebelah utara desa juga gunung
Desa Deah Mamplam terkurung gunung dari berbagai sisi. Hanya di sebelah selatan berbatas dengan Samudera Selatan.
Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Aceh drh. Ruhaty mengatakan, belum menerima laporan dari wilayah Aceh yang lain, seperti kasus kematian ayam di Leupung.
Lebih lanjut, tentang peristiwa ayam mati di Desa Deah Mamplam, dia mempersilahkan konfirmasi Kabid Peternakan Aceh Besar.
Tarmizi Alhagu.