Ribuan masyarakat siap menikmati hidangan Maulid Raya Banda Aceh di Lapangan Blang Padang pada Senin (24/11). (Foto : Soraya )
Banda Aceh - Meski mendung menghias langit Kota Banda Aceh, aktivitas sekitar Blang Padang sudah berdenyut sejak pagi. Satu persatu hidangan khas kenduri maulid atau Idang Meulapeh memasuki Blang Padang, dan di susun dalam tenda untuk acara Maulid Raya yang digelar Pemko Banda Aceh pada Senin (24/11).
Ratusan Idang Meulapeh dibawa dari seluruh Gampong di Banda Aceh, dan dari instansi pemerintah. Tentu saja tidak lupa ada Festival Kuah Beulangong, masakan gulai daging sapi khas Aceh ini dimasak dalam belanga besar di sisi dekat tenda pria. Aneka hidangan tersebut siap disantap oleh ribuan warga Kota Banda Aceh yang sangat antusias hadir ke Blang Padang.
Dalam sambutannya, Walikota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, mengatakan bahwa tahun ini perayaan maulid semakin bermakna, karena dirangkai dengan Festival Gerakan Kebudayaan Indonesia (Gayain) 2025 yang memberi warna baru bagi tradisi Aceh.
Menjelang siang warga yang datang semakin ramai, tenda pria maupun wanita penuh sesak. Panitia yang jumlahnya tidak sebanding dengan pengunjung, tampak mengarahkan tempat duduk agar acara bisa berjalan dengan tertib.
Membludaknya warga Kota Banda Aceh yang hadir diwarnai rebutan menu hidang. Pemandangan ini terjadi di tenda pria, sempat terjadi tolak menolak demi Kuah Beulangong. Padahal panitia belum memberi instruksi untuk buka tudung saji, peristiwa ini terjadi saat Ustadz Derry Sulaiman masih berceramah.
Di tenda wanita juga tidak kalah seru, namun tidak seheboh tenda pria. Usai 'sange' hidang dibuka, rebutan lauk pun tak dapat dihindari. Apa pun yang terjadi, Kenduri Maulid Raya ini memang selalu meriah dan menimbulkan kesan bagi yang hadir. Akhir acara aneka hidang habis diserbu warga.
Soraya

