Yayasan Amanah Poppy Amalya Akan Gelar Festival Hari Anak Sedunia 2025

Kamis, 20 November 2025, November 20, 2025 WIB Last Updated 2025-11-20T05:43:59Z


Banda Aceh - Dalam rangka memperingati Hari Anak Sedunia Yayasan Poppy Amalya akan menggelar Festival Hari Anak Sedunia 2025 untuk merayakan kreativitas, keceriaan, dan masa depan Anak Indonesia. Festival Anak 2025 digelar sebagai ruang ekspresi dan pengembangan diri bagi anak-anak Indonesia, yang akan diselenggarakan pada Sabtu 22 November 2025 di Aula Perpustakaan Wilayah Aceh Lantai 4, Banda Aceh.


Acara  ini menghadirkan berbagai kegiatan edukatif, seni, budaya, dan hiburan yang dirancang untuk mengasah bakat dan potensi anak secara holistik. Dengan mengangkat tema “Dengarkan Suara Anak Sambut Masa Depan Menuju Indonesia Emas 2045”.


"Festival Anak 2025 ini bertujuan memperkuat peran keluarga, sekolah, dan komunitas dalam mendukung tumbuh kembang anak melalui kegiatan yang menyenangkan dan bermakna, " jelas Ketua penyelenggara Khairun Nisa, M.Psi pada Kamis (20/11).


Rangkaian kegiatan festival ini menampilkan berbagai agenda menarik seperti, pertunjukan seni dan kreativitas anak , sesi sharing session tentang anak bersama Psikolog klinis Yayasan Amanah Poppy Amalya, lanjut Khairun Nisa yang juga seorang psikolog.


Ditambahkannya, ada lomba mewarnai, menggambar, dan fashion show, ruang permainan rekreatif dan edukatif, serta bazaar UMKM dan produk ramah anak.


Khairun Nisa menyampaikan bahwa Festival Anak 2025 merupakan upaya menghadirkan ruang aman dan positif bagi anak untuk belajar, berekspresi, dan berinteraksi. 


“Kami ingin menghadirkan pengalaman yang menyenangkan sekaligus mendidik bagi anak-anak. Festival ini menjadi momentum merayakan kreativitas sekaligus mengajak semua pihak bersama-sama mendukung tumbuh kembang anak, " ujarnya.


Adapun tujuan utama Festival Anak 2025 adalah sebagai berikut, untuk mengembangkan kreativitas dan keberanian anak tampil, menyediakan ruang interaksi sosial yang aman dan inklusif, memberikan edukasi kolaboratif antara anak, orang tua, dan tenaga pendidik serta mendorong partisipasi masyarakat dalam isu kesejahteraan anak.


Red


Komentar

Tampilkan

Terkini