HM, Banda Aceh - Dinas
Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (PMG) Aceh mengadakan Rapat Koordinasi
(Rakor) Program Pemberdayaan Desa (P3MD) se-Aceh tahun 2017 yang
diselenggarakan oleh Satker P3MD di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh pada Kamis
(21/12). Rakor tesebut mengusung tema “ Sinkronisasi Pembimbingan dan
Pengawasan Dana Desa dalam Mewujudkan Gampong Mandiri Menuju Aceh Hebat” dan
dibuka oleh Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Ditemui usai acara pembukaan, Kepala
Dinas PMG Prof Dr Amhar Abubakar menjelaskan tujuan Rakor untuk menyamakan
persepsi dengan semua pihak yang terlibat dalam penggunaan dana bantuan desa
(bandes). “Dana desa yang sudah ada regulasi jelas kita salurkan sesuai
prosedur, kalau itu kita lakukan tidak ada persoalan, “ ujarnya.
Ditambahkannya tugas pendamping desa
memberikan bimbingan dan pengawasan kepada aparat desa. Menurutnya pendamping
desa dengan tugas pokok dan fungsi yang ada sudah bagus, hanya saja masih
banyak aparat desa yang salah persepsi. Seperti meminta pendamping desa untuk
membuat perencanaan desa, padahal fungsi pendamping memberikan pendampingan dan
pengawasan penggunaan anggaran dana desa.
Akibatnya banyak bantuan dana desa tidak bisa
dicairkan untuk tahap selanjutnya, karena aparat desa tidak mampu membuat
laporan pertanggungjawaban, paparnya. “ Sebenarnya rugi, maka perlu
ada mekanisme di lapangan. Ketidaksiapan perangkat desa, kita benahi dulu, mekanisme
dan tupoksinya, “ ujar Amhar.
Menurutnya bandes tidak hanya untuk
pembangunan fisik tergantung kebutuhan infrastruktur desa, dan 30 % untuk
pemberdayaan. Diharapkannya untuk tahun 2018 sudah berubah, infrastruktur tidak
perlu lagi. “Gunakan dana desa sesuai prioritas, penggunaan harus sesuai
musyawarah, “ sebutnya.
Ketika
ditanya apakah sudah ada contoh desa mandiri di Aceh, Amhar menjawab desa
mandiri di Indonesia belum banyak, baru ada 2000 desa dan diharapkan tahun 2018
ada penambahan. “Di Aceh mengarah ke sana, satker bekerja keras setiap ada
persoalan pendampingan. Contoh Blang Cut, jadi mungkin indikator sudah masuk
desa mandiri, nanti kita lihat contoh-contoh lain, “ pungkasnya. (Soraya).