Banda Aceh-Indonesia menduduki peringkat ke-2 di dunia dalam jumlah kasus penyakit tuberkolosis (TB). Data nasional tahun 2016 menunjukkan Provinsi Aceh berada pada urutan ke-12 jumlah kasus terbanyak. Indonesia memiliki 3 permasalahan sekaligus terkait TB yaitu TB biasa, TB multidrug-resistant (MDR) atau kebal obat, serta TB dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV), demikian terungkap dalam konferensi pers yang digelar Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Aceh di Hotel Hermes Palace pada Sabtu, 7 April 2018.
Dalam jumpa pers turut hadir Dr Erlina Burhan, MSc Sp P (K) sebagai Ketua Pokja Tuberkulosis Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Iman Murrahman, sebagai Kasie P2PM Dinkes Provinsi Aceh, Dr Agus Dwi Susanto, Sp P (K) FISR FAPSR sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Teuku Zulfikar, Sp P (K) FISR sebagai Ketua PDPI Aceh dan Dr. Dr Mulyadi, Sp P (K) sebagai Penasehat PDPI Aceh.
Erlina Burhan menjelaskan di Aceh daerah yang paling banyak penderita TB adalah Aceh Utara yang mencapai angka 1500 kasus, sementara terendah di Sabang. Munculnya angka tersebut karena para petugas aktif melakukan pendataan dengan melakukan kunjungan ke setiap rumah, jelasnya.
Dia mengatakan kendala penyembuhan penderita TB, “Masyarakat kita masih malu jika menderita TB atau ada anggota keluarganya menderita TB, beda jika menderita penyakit lain seperti diabetes atau stroke. Jadi jangan lagi ada rasa malu, apalagi pengobatannya gratis, “ urai Erlina.
Sementara itu Ketua PDPI Aceh T. Zulfikar menyebutkan PDPI Aceh sebagai perhimpunan terdepan, berkomitmen untuk berperan aktif menanggulangi penyakit respirasi masyarakat Indonesia seperti halnya TB. Lebih lanjut dia bertekad PDPI Aceh akan terus maju bersama mendukung pemerintah dalam mencapai Indonesia bebas TB 2035.
Sebelumnya Perhimpunan Dokter Paru Indonesia bekerjasama dengan Bagian/SMF Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala RSUD dr. Zainoel Abidin, menyelenggarakan kegiatan ilmiah tahunan bertajuk Pertemuan Ilmiah Respirasi Aceh (PIRA) IV dengan mengangkat tema “Recent Updates on Respitory Diseases”. Acara tersebut dilaksanakan dalam bentuk workshop dan simposium, bertempat di Hotel Hermes Palace Banda Aceh pada tanggal 6-7 April 2018.
Dalam acara tersebut dibahas tentang berbagai penyakit paru yang banyak dijumpai pada masyarakat seperti tuberkolosis paru, PPOK, Asma dan Tumor paru. Acara PIRA ini diselenggarakan sekaligus menyambut World TB Day yang diperingati setiap tanggal 24 Maret.
Soraya