Aceh Culinary Festival Menampilkan Inovasi Makanan Tradisional

Rabu, 09 Mei 2018, Mei 09, 2018 WIB Last Updated 2018-05-13T07:11:54Z

Banda Aceh-Sejak dibuka oleh Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf pada Jumat malam 4 Mei 2018 Aceh
Culinary Festival atau Aceh Kuliner Festival 2018 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, terus dipadati pengunjung. Pengunjung mulai ramai menjelang sore, dan ketika malam tampak membludak hingga membuat kawasan Blang Padang macet.

Festival yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh pada 4-6 Mei 2018 mengusung tema, “New traditional: look good, taste good” itu, adalah salah satu unggulan dalam 100 event wisata wonderful Indonesia yang diluncurkan Kementerian Pariwisata.

Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Amiruddin ketika dijumpai media ini disela-sela acara penutupan pada Minggu malam (6/5), merasa bangga makanan Aceh semakin dikenal. “Kita ingin makanan Aceh ada standar dari mutunya, standar gizinya. Paling penting bagaimana semua masakan yang ditampilkan pada hari ini ada standarnya. Selama ini kita kurang peduli dan menganggap makanan di Aceh sudah halal semua. Belum tentu, karena makanan ini bahannya halal, tapi prosesnya keliru bisa menjadi haram, “ jelasnya.

Sementara itu, perwakilan Event Organizer Exo-Pro Wan Windi Lestari menjelaskan tantangan yang dihadapi pihaknya sebagai pelaksana dari tahun ke tahun berbeda. “Ide konsep utama harus menghadirkan yang beda itu tantangan. Terus juga mengumpulkan tenant agak sulit, apalagi yang benar-benar tradisional. Kami harus benar-benar cari dan seleksi, bisa mendatangkan dari Sabang, ada juga dari Simeuleu mungkin membutuhkan usaha dari luar pulau. Kami juga menyajikan kenduri-kenduri dari seluruh Aceh, “ urainya.

Lebih lanjut, Windi menyebutkan Aceh Culinary Festival 2018 merupakan even tahun ke-enam, pada tahun 2017 kemarin masuk dalam top 100 acara pariwisata terbaik Kemenpar, “Jadi kalau di Aceh ada 2 even, salah satunya Aceh Culinary Festival ini, dan tahun ini kita mengambil tema “New traditional: look good, taste good”, karena seluruh nusantara yang berkembang itu tentang inovasi, “ ucapnya.

“Pada even Aceh Culinary Festival kita membicarakan inovasi dari kuliner tradisional, dan orang melihat tampilannya. Platingnya begitu, kurang menarik padahal rasanya tidak perlu diragukan lagi kalau masakan Aceh. Jadi untuk menunjang tema ini disini juga ada kelas fotografi, food sytling dan food preneur. Disini mereka jadi tahu buat produknya semakin menarik ke publik yang didatangkan ahli untuk membantu food preneur, even ini bukan cuma jualan tapi mereka juga dapat bantuan seperti edukasi, “ terangnya

Menurutnya tahun ini pengunjung mengalami peningkatan, yakni mencapai 35 ribu orang selama tiga hari. “Kita tahun ini mengangkat tema festival kuliner yang ramah lingkungan. Kita tiap kenduri makanan gratisnya, pengunjung membawa tempat makan sendiri, yang sangat bangga seperti kata Pak Kadis perputaran uang selama 3 hari mencapai 1,2 milyar lebih, meningkat tahun ini, “ pungkas Windi.

Soraya
Komentar

Tampilkan

Terkini