Banda Aceh-Lembaga Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) kembali menyelenggarakanThe 11th Aceh International Workshop and Expo on Sustainable Tsunami Disaster Recovery (AINEST-DR) di Hermes Palace Hotel Banda Aceh selama 2 hari, yaitu pada 10-12 Oktober 2018.
Adapun tema yang diusung yakni “Advancing Science and Technology Innovation for Sustainable Disaster Resilience and Risk Reduction”. Narasumber yang dihadirkan merupakan pakar di bidang mitigasi bencana dari berbagai negara, seperti Jepang, Australia, Singapura, Selandia Baru dan Indonesia.
Dijumpai media ini pada Rabu (10/10), Ketua Panitia Dr Mukhsin Umar M Phil mengatakan bahwa kegiatan konferensi internasional tersebut sudah 11 kali digelar di Aceh, pada tahun 2018 ini memilih tema memajukan sains dan teknologi, dalam rangka untuk mengurangi risiko bencana.
“Bencana alam tidak bisa diprediksi jadi bagaimana mengurangi risiko bencana dan mengurangi jumlah korban. Jika kita tahu daerah itu rawan bencana maka kita membangun rumah dengan kualitas yang baik. Berarti nanti korbannya jadi berkurang, kerusakan gedung menjadi kecil itu yang dimaksud pengurangan bencana, “ paparnya.
Lebih lanjut Dosen Fisika dan Geofisika Unsyiah ini menjelaskan bahwa konferensi digelar sebagai wadah untuk menyampaikan hasil-hasil riset dari peneliti bidang mitigasi bencana dari seluruh dunia. “Nanti juga akan duduk berbagai pakar untuk merumuskan rekomendasi, terkait dengan bencana gempa bumi dan tsunami yang baru terjadi di Palu, “ pungkasnya.
Soraya