Banda Aceh-Sejumlah pelaku usaha yang tergabung
dalam Asosiasi IKM Aceh (ASIA) mengadakan Mubes perdana di Hermes Palace Hotel
Banda Aceh, pada Minggu (01/09). Kegiatan
tersebut diikuti puluhan pengusaha IKM dari seluruh Aceh dengan tujuan untuk
memilih ketua periode pertama.
Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan dan Pembangunan Ir
Iskandar Syukri, dalam sambutannya mengatakan pengembangan Industri Kecil Menengah
(IKM) sangat berperan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengingat sektor
ini akan dapat berperan meningkatkan perluasan lapangan kerja, serta mendorong
bangkitnya sektor usaha lainnya.
"Tidak
sedikit pula IKM di Aceh yang produknya mampu menembus pasar nasional sehingga
hadirnya Asosiasi IKM yang bekerjasama dengan Direktur TSC Pusat Logistik
Berikat Pergudangan ini bisa dapat terus mendorong penguatan usaha," ucapnya.
Lebih lanjut,
Syukri menyatakan terkait IKM ada tiga elemen penting yang kerap menjadi
hambatannya seperti, masalah permodalan, manajemen dan market atau pasar. Dari
segi permodalan pihaknya terus mendorong agar Perbankan di Aceh dapat
meningkatkan penyaluran kreditnya bagi usaha IKM, khususnya PT Bank Aceh
Syariah pada RUPS beberapa waktu lalu, Pemerintah Aceh menekankan agar Perbankan
dapat meningkatkan kucuran kreditnya, bagi usaha produktif bersama Perbankan
lainnya.
“Oleh sebab itu,
masalah permodalan ini harus diperkuat pula dengan manajemen yang rapi dan
market potensial, sehingga Pemerintah Aceh siap menghadirkan tenaga pendamping
di lapangan. Kita tengah menyiapkan tim ahli guna memberi bimbingan kepada
pengelola IKM tentang sistem usaha dengan manajemen. Sementara di bidang
Marketing, Pemerintah Aceh akan aktif mempromosikan produk-produk IKM lokal
dalam berbagai Event Nasional, salah satunya pada Internasional Handicraft
Trade Fair (INACRAFT) tahun depan di Jakarta, “ urainya.
Ditambahkannya, Event
INACRAFT 2020 nanti merupakan event promosi IKM yang bakal mendapat perhatian
di tingkat dunia, bahkan produk IKM Aceh akan menjadi icon pada penyelenggara
tersebut, sehingga mendapatkan ruang lebih besar untuk mempromosikan berbagai
produk kreatif dari daerah ini, seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya
membuktikan, transaksi bisnis dalam event itu cukup besar.
Syukri berharap, pertemuan Mubes Asosiasi IKM Aceh ini
hendaknya bisa membahas sekaligus selanjutnya, dapat melakukan koordinasi
dengan SKPA terkait untuk dapat mengambil peran pada pameran event tersebut.
Sementara itu
Pendiri ASIA T Dhahrul Bawadi menjelaskan tujuan dibentuknya ASIA pada 22 April
2019 adalah agar pengusaha yang ada di
Aceh bisa memasarkan produknya hingga ke tingkat Asia, sedangkan agenda Mubes
bertujuan untuk memilih ketua dan selanjutnya menyusun program kerja kedepan.
“Saat ini yang
bergabung sudah ada 128 pengusaha, yang mendaftar
ke organisasi 45 pengusaha, itu masih bertambah. Seltelah Mubes ini juga kita akan
melantik setiap pengurus di kabupaten/kota seluruh Aceh, sehingga IKM yang ada
di Aceh akan bersatu, “ urainya didampingi Ketua Panitia Indra.
Kepada Pemerintah Aceh berharap kita bisa bersinergi dengan IKM, kecil
mikro dilibatkan semua ASIA adalah pelaku-pelaku riil usaha di Aceh, riil
semuanya yang produksi. Bagian distribusi memasuki tingkat nasional dan
internasional, dibangun kawasan pengemasan produk IKM dari ASIA bersetara
internasional.
“Setelah terpilih ketua, kita akan melakukan pendataan semua pelaku IKM di
Aceh, mendata keluhan dan kebutuhan ASIA dan memberikan tindak lanjut apa
kendala yang dihadapi. Rencananya dalam waktu dekat kami akan melakukan pameran
dan promosi ke Brunei Darussalan, Hanoi
Vietnam dan China, “ demikian papar Dhahrul.
Soraya