Kadisdik Aceh Drs. Rachmat Fitri HD, MPA Bersama Rombongan Saat Kunjungan Kesekolah |
Meulaboh- “Dengan budaya bersih, kita akan sehat dan pekerjaan
menjadi nyaman untuk dilaksanakan. Dan saya ingatkan kepada guru-guru, awali
aktivitas dengan melaksanakan Shalat Subuh berjamaah, sehingga apapun yang kita
inginkan saya yakin Allah SWT meridhainya.”
Kalau sekolah bersih dan menarik,
maka akan menambah kenyamanan bagi kita dalam menjalankan proses pembelajaran
disini. Kepala sekolah harus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan program
BEREH ini kepada warga sekolah lainnya.
Demikian Kadisdik
Aceh , Drs. Rachmat Fitri HD, MPA memberikan instruksi kepada 20 Kepala Cabang
Dinas Pendidikan Aceh Kabupaten/Kota serta seluruh kepala sekolah untuk
membenahi kondisi sekolahnya masing-masing.
Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs Rachmat Fitri
HD, MPA telah melakukan kunjungan kerja untuk menyambangi sejumlah fasilitas
yang ada di sekolah-sekolah tersebut untuk memastikan program BEREH berjalan
dengan baik di daerah.
“Sekolah sebagai tempat belajar harus terlihat
indah dan rapi agar guru dan siswanya nyaman dalam mengikuti proses
pembelajaran,” katanya.
Pemerintah Aceh melalui Sekretaris Daerah Aceh, dr
Taqwallah, M.Kes bersama Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Rachmat Fitri HD,
MPA melakukan kunjungan kerja dalam rangka percepatan penerapan Program Bersih,
Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH).
Mereka mendatangi sejumlah fasilitas umum (Sekolah, Puskesmas,
Kantor Camat, Masjid dan Meunasah) yang ada di Kabupaten/Kota se Aceh. Dalam
kunjungannya, Sekda Aceh turun langsung memeriksa satu persatu ruangan yang ada
di sekolah-sekolah memastikan program ini berjalan hingga pelosok daerah.
“Tidak ada yang luput dari
perhatiannya, setiap sudut ruangan diperiksanya agar terlihat bersih dan rapi.
Kamar mandi pun tidak luput dari pantauannya, yang kemudian didokumentasikan
oleh tim yang ikut bersamanya.”
Gerakan BEREH ini diinisiasi Plt Gubernur Aceh,
Ir Nova Iriansyah MT, dan dijalankan oleh Sekda Aceh sebagai bagian dari tugas
meningkatkan kinerja ASN, yang awalnya diimplementasi di lingkungan tempat
kerja SKPA.
Gerakan BEREH lalu diperluas ke daerah dengan
dukungan atau support bupati/wali kota dan wakil yang
melibatkan sekda kabupaten/kota, juga dalam usaha meningkatkan kinerja agar
secara serentak manfaat dari pelayanan publik makin maksimal dan meluas.
Gerakan BEREH memang telah menggerakkan usaha
untuk berbenah, tidak terkecuali pada lingkungan sekolah yang ada di seluruh
Aceh. Ada sebanyak 524 SMA dan 74 SLB di
Provinsi Aceh yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Aceh. Bukan hanya itu, SKPA
ini juga mengelola 217 SMK yang tersebar di seluruh Aceh.
Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, mengatakan program BEREH,
dilakukan Pemerintah Aceh sebagai upaya membuat Aceh menjadi daerah unggulan di
masa depan. Anak yang lahir di masa sekarang, adalah generasi yang nantinya
akan memimpin Aceh. Karenanya mereka perlu dijaga demi kemajuan daerah di masa
depan.
“Para kepala sekolah dan guru, camat, hingga kepala desa adalah
mereka yang telah diberikan salah satu slot masuk surga. Namun tiket itu bisa
gugur jika layanan bagi masyarakat tidak maksimal. Semua pelayan masyarakat
harus dapat memberikan layanan terbaik sehingga tiket surga itu memang
benar-benar menjadi hak mereka,” kata Mantan Kepala Dinas Kesehatan Aceh itu.
Dia menyebutkan, sedikitnya ada tiga hal yang harus dipenuhi oleh
pelayan masyarakat ini, yaitu sabar, komunikatif dan cita rasa. Sehingga akan
lahir pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
“Kita harus sabar dalam memberi pelayanan. Sebagai pemimpin kita
harus komunikatif dalam melayani ke bawah dan kita harus punya cita rasa. Tidak
ada yang langsung sempurna. Semua perlu perbaikan. Jangan pernah kecewa dengan
yang gagal. Gagal itu adalah pembelajaran,”ujarnya.
Gerakan BEREH yang awalnya dipimpin Sekda Aceh
ini diharapkan membangun keteladanan oleh Sekda kabupaten/kota.
Dan, pada saat ASN menjadi teladan itu sendiri maka manfaat besar
akan dipetik langsung oleh masyatakat dalam wujud pelayanan publik maksimal.
Dalam perjalanan dari satu tempat ke tempat yang lain, saya kerap
terhadirkan visualisasi rakyat yang mendapatkan haknya bersebab produktivitas
ASN yang berkerja dilingkungan tempat kerja yang makin BEREH.
Kadisdik Aceh meminta agar ASN di lingkungan
Dinas Pendidikan Aceh agar sabar dan bercita rasa dan komunikatif dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Sebelum kembali, dia berpesan kepada seluruh dewan guru dan kepala
sekolah, agar dalam membangun ruangan kepala sekolah tidak boleh lebih bagus
dari ruang dewan guru, begitu juga ruangan dewan guru tidak boleh lebih bagus
dari ruang siswa.
“Jangan dibalik, ini sekarang banyak yang membaliknya. Adanya
fasilitas sekolah ini semua karena adanya murid, guru dan kurikulum. Jika tidak
maka semua ini tidak mungkin ada. Barang yang diberikan oleh pemerintah ini
tolong dijaga dan dirawat semua,” ungkapnya.
Pada sebagian sekolah, Kadisdik Aceh masih menemukan beberapa
fasilitas belajar yang sudah mulai rusak dan tidak terawat. Sehingga
membuat pemandangan kurang indah dipandang mata.
“Rawatlah sekolah ini seperti rumah kita sendiri, karena lebih dari setengah umur kita habiskan ditempat ini dan anggaplah ini sebagai ibadah kita kepada Allah. Barang yang tidak terpakai lagi segera dibuang dan setiap dokumen penting diletakkan ditempatnya,” ujarnya.
Disini mereka juga memantau sejumlah fasilitas belajar seperti
kursi, meja, jendela, pintu, dan atap pada setiap ruangan belajar dan ruangan
lainnya. Dia nampak mengajak kepala sekolah berkeliling di lingkungan sekolah
sembari memberikan saran dan masukan agar lingkungan sekolah dapat lebih indah
dan rapi.
“Kepala Sekolah jangan sering tugas keluar kalau tugasnya di sekolah masih belum siap. Kepsek harus menjalankan fungsi manajerial bagi seluruh warga sekolah dengan penuh tanggungjawab,” katanya.
Pada kunjungan selanjutnya nanti, jika tidak ada perubahan, maka dia meminta kepada kepala sekolah untuk dapat meletakkan jabatannya karena dianggap tidak mampu menjalankan roda organisasi sekolah dengan baik. Menurutnya peningkatan mutu pendidikan itu dimulai dari sekolah yang nyaman bagi seluruh warganya.
“Kami akan terus turun untuk memantau sekolah-sekolah yang ada di
kota dan desa dengan waktu yang tidak tentu. Jika kondisinya tidak lebih baik
maka kita akan memberikan sanksi,” ungkapnya.
Meski demikian, Kadisdik Aceh merasa puas sudah melihat langsung kondisi
sekolah-sekolah dipenjuru pelosok Aceh. Dia merasa masih ada kelemahan yang
perlu diperbaiki bersama-sama kedepannya.
Dia pun memberikan apresiasi terhadap sekolah yang sudah
menerapkan Program Bersih, Rapi, Estetis dan Hijau (BEREH) sesuai dengan
perintah dari Pemerintah Aceh melalui Sekda Aceh.
“Tetaplah menjaga lingkungan sekolah ini supaya terlihat bersih,
rapi, indah dan nyaman. Kerjasama di antara Cabang Dinas Pendidikan, Pengawas,
komite, Kepala Sekolah, guru, dan siswa merupakan energi besar untuk mewujudkan
Aceh Carong dan Aceh Hebat,” tutup Kadisdik Aceh, Rachmat Fitri HD, MPA.(***)
Adventorial