Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia Resmi Dibuka

Rabu, 13 November 2019, November 13, 2019 WIB Last Updated 2019-11-13T05:07:23Z



Banda Aceh-Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpurnas RI) berkerjasama dengan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Perpustakaan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar Konferensi Perpustakaan Digital Indonesia (KPDI) Ke-12. Konferensi tingkat nasional ini diadakan dari tanggal 12 hingga 14 November 2019 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.

Acara secara resmi dibuka oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman pada Selasa (12/11/2019), ditandai dengan pemukulan rapa’i bersama Ketua Forum Perpustakaan Digital Indonesia Zainal Hasibuan, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana, dan Wakil Rektor I Unsyiah Prof Dr Marwan.

Usai acara pembukaan, Wakil Rektor I Unsyiah Prof Dr Marwan mengatakan sesuai dengan visi misi Unsyiah yang inovatif, mandiri dan terkemuka adanya kegiatan tersebut membuat UPT Perpustakaan Unsyiah berkesempatan berkontribusi sebagai referensi bagi nasional.

“Mudah-mudahan dan menjadi contoh bagi teman-teman yang sudah hadir kemari, kita sudah berbasis digital dan bisa cerdas, kita harapkan menjadi tempat bagi mahasiswa dan masyarakat serta siapa saja bisa belajar, “ paparnya.

Ditambahkannya, demi meningkatkan layanan dan fasilitas perpustakaan digital, Unsyiah menyediakan anggaran 7 Milyar setiap tahunnya, sementara untuk mengakses berbagai e-book dan e-journal UPT Perpustakaan Unsyiah juga menyediakan open access untuk masyarakat umum.



Sementara itu, Ketua Panitia KPDI Ke-12 Dr Taufiq Abdul Gani SKom MEng Sc menerangkan konferensi dihadiri oleh 450 peserta dari seluruh provinsi se-Indonesia, dengan tujuan untuk mendorong peran perpustakaan digital terkait dengan perkembangan terkini.

Ditambahkannya, UPT Perpustakaan Unsyiah masuk nominasi tiga besar untuk memperoleh Standar Nasional Indonesai (SNI) Award dari Badan Standarisari Nasional (BSN) Award, penghargaan tersebut merupakan yang pertama kali diberikan BSN kepada perpustakaan di Aceh, bahkan pertama di Indonesia untuk kategori perpustakaan, yang rencananya akan diumumkan pada 20 November mendatang.

“Sebelumnya UPT Perpustakaan Unsyiah juga sudah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001 bidang manajemen mutu pada 2008 dari Jerman, dan ISO 27001 dalam bidang keamanan informasi sistem perpustakaan dan ISO 20001 bidang manajemen pelayanan IT. Komitmen untuk peningkatan pelayanan, supaya terstandarisasi dan terus berkembang maka perlu ISO dan akreditasi supaya layanan kita bisa lebih baik ke depan, “ demikian ujarnya.

Soraya

Komentar

Tampilkan

Terkini