Banda Aceh-Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia
(Perpurnas RI) berkerjasama dengan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Perpustakaan
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menggelar Konferensi Perpustakaan Digital
Indonesia (KPDI) Ke-12. Konferensi tingkat nasional ini diadakan dari tanggal
12 hingga 14 November 2019 di Hotel Hermes Palace Banda Aceh.
Acara
secara resmi dibuka oleh Walikota Banda Aceh Aminullah Usman pada Selasa
(12/11/2019), ditandai dengan pemukulan rapa’i bersama Ketua Forum Perpustakaan
Digital Indonesia Zainal Hasibuan, Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan
Jasa Informasi Ofy Sofiana, dan Wakil Rektor I Unsyiah Prof Dr Marwan.
Usai
acara pembukaan, Wakil Rektor I Unsyiah Prof Dr Marwan mengatakan sesuai dengan
visi misi Unsyiah yang inovatif, mandiri dan terkemuka adanya kegiatan tersebut
membuat UPT Perpustakaan Unsyiah berkesempatan berkontribusi sebagai referensi
bagi nasional.
“Mudah-mudahan
dan menjadi contoh bagi teman-teman yang sudah hadir kemari, kita sudah
berbasis digital dan bisa cerdas, kita harapkan menjadi tempat bagi mahasiswa
dan masyarakat serta siapa saja bisa belajar, “ paparnya.
Ditambahkannya,
demi meningkatkan layanan dan fasilitas perpustakaan digital, Unsyiah
menyediakan anggaran 7 Milyar setiap tahunnya, sementara untuk mengakses
berbagai e-book dan e-journal UPT Perpustakaan Unsyiah juga menyediakan open
access untuk masyarakat umum.
Sementara
itu, Ketua Panitia KPDI Ke-12 Dr Taufiq Abdul Gani SKom MEng Sc menerangkan
konferensi dihadiri oleh 450 peserta dari seluruh provinsi se-Indonesia, dengan
tujuan untuk mendorong peran perpustakaan digital terkait dengan perkembangan
terkini.
Ditambahkannya,
UPT Perpustakaan Unsyiah masuk nominasi tiga besar untuk memperoleh Standar
Nasional Indonesai (SNI) Award dari Badan Standarisari Nasional (BSN) Award, penghargaan
tersebut merupakan yang pertama kali diberikan BSN kepada perpustakaan di Aceh,
bahkan pertama di Indonesia untuk kategori perpustakaan, yang rencananya akan
diumumkan pada 20 November mendatang.
“Sebelumnya
UPT Perpustakaan Unsyiah juga sudah mendapatkan Sertifikasi ISO 9001 bidang
manajemen mutu pada 2008 dari Jerman, dan ISO 27001 dalam bidang keamanan
informasi sistem perpustakaan dan ISO 20001 bidang manajemen pelayanan IT. Komitmen
untuk peningkatan pelayanan, supaya terstandarisasi dan terus berkembang maka
perlu ISO dan akreditasi supaya layanan kita bisa lebih baik ke depan, “
demikian ujarnya.
Soraya