Banda Aceh-Tahun ini, sebanyak enam siswa Aceh lulus ke perguruan tinggi di luar negeri. Selain itu, 4.345 lulusan SMA/SMK dari 23 kabupaten/kota di Aceh diterima pada sejumlah kampus--termasuk 10 perguruan tinggi negeri ternama--di Indonesia melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021.
Informasi itu
disampaikan Kadis Pendidikan Aceh, Drs Alhudri MM, melalui Kabid Pembinaan SMA
dan Pendidikan Khusus Layanan Khusus (PKLK), Drs Amiruddin
Keenam siswa yang lulus
ke luar negeri itu adalah Muhammad Fathur Rizki dan Maurel Cintarajasa (SMAN 3 Banda Aceh) masing-masing diterima
pada Program Studi (Prodi) Teknik Mesin Pesawat Terbang University Twth Aschen
dan Prodi Managemen University Fub. Kedua universitas tersebut berada di
Jerman.
Lalu,
Fauzan Fahreza (SMAN 3 Putra Bangsa, Aceh Utara) dan Muhammad Safrizal (SMAN 1
Tanah Jambo Aye, Aceh Utara), keduanya lulus pada Prodi International Relation
Vistula University of Polandia, serta Rizka Amelia (SMAN 1 Tanah Jambo Aye)
diterima pada Prodi Management Vistula University of Polandia.
Sedangkan
satu siswa lain yaitu Novi Ramadani (SMAN 1 Lhokseumawe) yang diterima pada
Prodi Eart System & Environmental Science University of South Korea,
Korea Selatan. “Jumlah siswa kita yang lulus ke luar negeri kemungkinan bisa
bertambah lagi. Sebab, masih ada perguruan tinggi di negara lain seperti Turki,
belum mengumumkan hasil seleksinya,” ungkap Amiruddin.
Adanya siswa Aceh yang
lulus ke luar negeri, kata Amiruddin, tak lepas dari kreativitas para
kepala sekolah dan guru untuk mendaftarkan siswanya masing-masing mengikuti
seleksi secara online pada perguruan tinggi di berbagai negara. “Kita berharap,
ke depan makin banyak lulusan SMA dan SMK di Aceh yang lulus ke universitas di
luar negeri,” harapnya.
Adapun siswa dari
23 kabupaten/kota di Aceh yang lulus melalui jalur undangan (SNMPTN) tahun ini
pada sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di Indonesia, sebut Amiruddin,
antara lain di Universitas Syiah Kuala sebanyak 1.408 orang, UIN Ar-Raniry 240
orang, Universitas Malikussaleh 1.134 orang, Universitas Sumatera Utara (USU)
52 orang, Universitas Negeri Medan (Unimed) 31 orang, UIN Sumatera Utara 4
orang, Universitas Negeri Andalas 22 orang, dan Universitas Negeri Padang
21 orang.
Selanjutnya, Universitas
Sriwijaya 4 orang, Universitas Brawijaya 10 orang, Universitas Indonesia (UI) 4
orang, Institut Teknologi Bandung (ITB) 7 orang, Universitas Gajah Madja (UGM)
3 orang, Universitas Negeri Yogyakarta 3 orang, Universitas Negeri Surabaya 1
orang, Institut Pertanian Bogor (IPB) 7 orang, Institut Teknologi
Sumatera (Itera) 3 orang, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya 1
orang, Universitas Islam Negeri Jakarta 2 orang, dan Universitas Diponegoro 3
orang.
“Alhamdulillah,
kita bersyukur tahun ini banyak siswa Aceh yang lulus ke berbagai PTN di
Indonesia melalui jalur undangan dan ke luar negeri. Kita juga merasa gembira
karena siswa-siswa yang lulus itu tidak hanya berasal dari beberapa
kabupaten/kota saja. Tapi, hampir merata di seluruh Aceh,” jelas Amiruddin
didampingi Penasehat Khusus (Pensus) Gubernur Aceh Bidang Pendidikan,
Jamaluddin Thaib MA.
Amiruddin
menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada guru,
kepala sekolah, pengawas, orang tua siswa, cabang dinas (cabdin), dan
stakeholder terkait lain di 23 kabupaten/kota yang sudah bekerja sama dengan
baik untuk memajukan pendidikan di Aceh. “Hasil itu juga menunjukkan bahwa
anak-anak Aceh memang pandai dan the best. Tergantung bagaimana cara kita
membina, membimbing, serta memoles bakat dan kemampuan yang mereka miliki,”
ujar Amiruddin.
Untuk
siswa yang belum lulus SNMPTN, Amiruddin meminta
mereka tidak berkecil hati. Sebab, sebutnya, masih ada jalur lain untuk bisa
melanjutkan pendididikan ke universitas yaitu Seleksi Bersama Masuk Perguruan
Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri. “Kami berharap anak-anak dapat
mempersiapkan diri dengan baik. Caranya antara lain dengan mengikuti try out,
bimbingan belajar, dan kegiatan sejenisnya. Kalau mau belajar sungguh-sungguh,
Insya Allah anak-anak kami akan berhasil,” ucap Amiruddin penuh keyakinan
seraya menyebutkan bahwa pendaftaran SBMPTN masih dibuka hingga 1 April
mendatang.
Kepada
pihak sekolah, Amiruddin berharap dapat terus melakukan berbagai gebrakan dan
inovasi dalam proses belajar mengajar. Sehingga, mutu pendidikan secara umum
dan kualitas lulusan secara khusus akan terus membaik. Salah satu kegiatan yang
sangat mungkin dilakukan oleh sekolah guna meningkatkan mutu pendidikan,
sebutnya, adalah mengaktifkan kembali musyawarah guru mata pelajaran (MGMP).
Amiruddin
menambahkan, pihaknya juga akan terus turun ke daerah-daerah secara rutin.
Tujuannya, untuk melakukan safari pendidikan serta menyamakan persepsi dengan
cabdin, kepala sekolah, pengawas, orang tua siswa, dan stakeholder lainnya.
Dengan kegiatan-kegiatan itu, ia berharap semua pihak akan bersatu padu dalam
memajukan pendidikan Aceh.
Langkah
ini, menurutnya, secara tidak langsung juga ikut mendukung Program ‘Aceh
Carong’ yang dilaksanakan oleh Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur,
Ir Nova Iriansyah MT. “Tanpa dukungan dari semua elemen masyarakat, tak mungkin
upaya memajukan pendidikan di Aceh akan berhasil dengan baik,” demikian
Amiruddin.
Red