Menanti Kembalinya Songket Aceh Dari Lamgugop

Selasa, 17 April 2018, April 17, 2018 WIB Last Updated 2018-04-17T05:03:37Z



Banda Aceh-Ketua Tim Penggerak PKK / Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda)  Kota Banda Aceh, Hj. Nurmiaty AR menjelaskan perkembangan kerajinan songket di Lamgugop. Sebelumnya dia telah berkunjung ke Gampong Lamgugop untuk pembinaan pengrajin songket, yang menjadi bagian dari program pembinaan Desa Kerajinan di Banda Aceh bulan lalu. Gampong ini dipilih karena memiliki sejumlah
pengrajin songket atau tenun. Dekranasda Banda Aceh menilainya sebagai produk unggulan, yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.

Ditemui media ini usai Jalan Santai Gemilang dalam rangka HUT Kota Banda Aceh ke-813 di Lapangan Blang Padang pada Sabtu, 14 April 2018. Nurmiaty menjelaskan bahwa sebelum pihaknya terjun ke Gampong Lamgugop, kerajinan tenun kain songket di kawasan tersebut sudah lama ada, hanya saja sempat tidak aktif beberapa saat.

 “Kita masuk ke kampung untuk bisa menghidupkan kembali. Setelah nanti kita memberi bahan baku seperti benang, tapi untuk mesin tenun sementara kita sewa dulu. Kita sudah pesan dari Jakarta tapi belum selesai, jadi sekarang tenun itu sudah berjalan kira-kira setengah meter. Saat ini ada 10 pengrajin, dalam jangka waktu sebulan sudah jadi kain tenun songket, “ paparnya.

Lebih lanjut Nurmiaty menyebutkan akan menjadikan Gampong Lamgugop sebagai sentra produksi songket khas Aceh, sekaligus sebagai tempat kunjungan wisatawan. Untuk membantu mengenalkan dan memasarkan produk songket, pihaknya akan menampung di showroom Dekranasda. “Kita akan buka di Taman Sari karena showroom saat ini belum kita buka, masih dibongkar dari Kantor Pemko, rencananya bulan depan sudah dibuka showroom-nya. Selain itu kita juga punya pengrajin bordir yang paling banyak terdapat di Gampong Doy, “ urainya.

Sementara untuk program PKK, Nurmiaty mengatakan bahwa dirinya baru saja turun ke kecamatan, tujuannya untuk melakukan pembinaan dan  mengembangkan kerajinan yang sudah ada. Dengan begitu harapnya, camat yang kurang melakukan komunikasi kepada masyarakat dapat lebih aktif. “Jadi kita lakukan pembinaan bersama, contohnya kerajinan payung yang sudah ada sejak 4 tahun lalu. Rencananya ke depan akan digelar lomba masak atau kuliner antar kecamatan, “ ujar Nurmiaty.

Soraya
Komentar

Tampilkan

Terkini