Turki turut melemparkan kecaman keras atas serangan teror saat parade militer di Iran yang menewaskan 24 orang dan melukai sejumlah orang lainnya. Foto/Reuters |
Victor Maulana Minggu, 23 September 2018 - 17:19 WIB
ANKARA - Turki turut melemparkan kecaman keras atas serangan teror di kota Ahvaz, Iran. Serangan yang terjadi saat parade militer itu diketahui menewaskan setidaknya 20 orang dan melukai sejumlah orang lainnya.
"Kami dengan sangat sedih mendengar bahwa adanya serangan teroris menargetkan parade militer di kota Ahvaz yang mengakibatkan banyak nyawa hilang dan membuat banyak orang terluka," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
“Kami sangat mengutuk serangan teroris keji ini. Kami berharap rahmat Allah atas mereka yang kehilangan nyawa dan pemulihan cepat untuk yang terluka. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat dan Pemerintah Iran," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (23/9).
Sebelumnya, militan bersenjata memberondong tembakan ke arah pawai militer Iran di kota Ahvaz. Kelompok Gerakan Demokrasi Arab Patriotik yang terkait Saudi di Ahwaz dilaporkan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Pasca peristiwa itu, Iran memanggil duta besar Kerajaan Inggris, Belanda dan Denmark. Teheran menuduh negara-negara itu menyembunyikan kelompok oposisi Iran.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Abolfazl Shekarchi mengatakan militan yang melakukan serangan terkait dengan AS dan Israel. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga menuduh negara di kawasan dan AS sebagai pihak mengatur serangan itu.
"Kami dengan sangat sedih mendengar bahwa adanya serangan teroris menargetkan parade militer di kota Ahvaz yang mengakibatkan banyak nyawa hilang dan membuat banyak orang terluka," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
“Kami sangat mengutuk serangan teroris keji ini. Kami berharap rahmat Allah atas mereka yang kehilangan nyawa dan pemulihan cepat untuk yang terluka. Kami menyampaikan belasungkawa kami kepada rakyat dan Pemerintah Iran," sambungnya, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (23/9).
Sebelumnya, militan bersenjata memberondong tembakan ke arah pawai militer Iran di kota Ahvaz. Kelompok Gerakan Demokrasi Arab Patriotik yang terkait Saudi di Ahwaz dilaporkan telah mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Pasca peristiwa itu, Iran memanggil duta besar Kerajaan Inggris, Belanda dan Denmark. Teheran menuduh negara-negara itu menyembunyikan kelompok oposisi Iran.
Juru bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigjen Abolfazl Shekarchi mengatakan militan yang melakukan serangan terkait dengan AS dan Israel. Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif juga menuduh negara di kawasan dan AS sebagai pihak mengatur serangan itu.
(esn) Sindo News