Banda Aceh-Setelah sempat tertunda akhirnya Musyawarah Daerah (Musda) XIII Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Aceh, akhirnya digelar di Hermes Palace Hotel Banda Aceh pada Rabu, 3 Oktober 2018.
Seperti diketahui penundaan berawal dari mosi tak percaya terhadap Ketua BPD HIPMI Aceh, M Furqan Firmandez. Sampai akhirnya pihak BPP HIPMI menanggapi serius persoalan yang terjadi dengan menunjuk pengurus caretaker untuk HIPMI Aceh, agar proses verifikasi dan pemilihan ketua baru dapat berjalan objektif. Hingga dilaksanakan Musda, Rizky Syahputra menjadi calon tunggal Ketua BPD HIPMI Aceh untuk periode berikutnya.
Adapun tema yang diambil Musda kali ini yaitu “Menatap Masa Depan Merangkul Kewirausahaan yang Berdikari Menuju Aceh Hebat. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Umum BPP HIPMI Bahlil Lahadalia, Sekretaris Jenderal BPP HIPMI Priamanaya Djan, Ketua Caretaker BPB HIPMI Aceh M Fitriansyah, dan Sekretaris Jenderal BPB HIPMI Akbar Bukhari. Sementara dari Pemerintah Aceh diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Keistimewaan, SDM dan Hubungan Kerjasama Aceh, Dr Iskandar AP.
Ditemui media ini usai berlangsungnya pembukaan, Ketua Caretaker BPB HIPMI Aceh, M Fitriansyah menjelaskan bahwa pihaknya merasa senang dengan terselenggaranya Musda tersebut, karena menurutnya HIPMI Aceh sudah berjalan normal, walaupun sempat terjadi keterlambatan selama 4-6 bulan karena itu ada caretaker.
“Saya harapkan nanti kita menyaksikan akan ada pemilihan ketua baru, yang dapat memajukan HIPMI di Provinsi Aceh khususnya membentuk BPC di kabupaten-kabupaten yang belum terbentuk, ada sekitar 8 kabupaten yang belum terbentuk dari total 23 kabupaten di Aceh. Saya harapkan ketua yang baru selain melakukan rekonsiliasi internal HIPMI yang sudah ada, dan bisa membentuk BPC pada 8 kabupaten itu, “ paparnya.
Menurutnya perkembangan HIPMI Aceh cukup bagus, apalagi dengan adanya otonomi khusus dia berharap anggota HIPMI Aceh dapat melakukan kerjasama dengan pemerintah provinsi untuk menggeliatkan ekonomi di daerah. “Sumber-sumber Aceh banyak tidak hanya sumber daya alam, ada sumber pertanian, maritim, dan perikanan bisa ditingkatkan. Posisi Aceh yang sangat dekat dengan negara-negara tetangga itu menurut saya menjadi poin bagus, untuk ekspor impor lebih dekat, “ demikian urai pengusaha batu bara ini.
Sementara itu Ketua Panitia Iwan mengatakan bahwa persiapan Musda dilaksanakan sejak bulan Mei 2018, diawali silaturahmi dengan para stakeholder dan senior-senior HIPMI yang ada di seluruh BPC Provinsi Aceh. “Kita langsung sosialisasi dan sekaligus membentuk panitia untuk melaksanakan Musda, tahapan itu sudah kita laksanakan sesuai dengan aturan organisasi sehingga dapat berjalan seperti ini, “ ucapnya.
Disebutkannya, mengingat periode pengurusan ketua umum BPP mulai mendekati penghujung maka Musda di seluruh Indonesia harus dilaksanakan, termasuk BPD HIPMI Aceh yang sudah caretaker, hingga terpilih pimpinan baru di Aceh. “Peserta yang ikut 15 BPC (Badan Pengurus Cabang), 13 peserta dan 2 peninjau. Hingga berakhir pendaftaran calon ketua hanya Rizky Syahputra yang mendaftar, “ pungkas Iwan.
Soraya