PPBTPI Mendorong Kemandirian Benih di Aceh

Sabtu, 15 Desember 2018, Desember 15, 2018 WIB Last Updated 2018-12-16T15:27:24Z



Banda Aceh-Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) Provinsi Aceh siap mendorong program pemerintah menuju kemandirian benih dengan menyiapkan bibit lokal.

Demikian ungkap Sekretaris PPBTPI Aceh M Saladin Akbar kepada media ini, usai acara pelantikan Badan Pengurus Daerah Perkumpulan Penangkar Benih Tanaman Perkebunan Indonesia (PPBTPI) Provinsi Aceh Periode 2018-2021 di Hotel Kyriad Muraya Banda Aceh, Sabtu 15 Desember 2018.

Sebagai Ketua Umum terpilih Irvan Basri yang langsung dilantik oleh Ketua PPBTPI Pusat Badaruddin. Wakil Ketua Umum adalah Anwar, Syarifuddin, Hasballah, Sulaiman Ismail, Fuadi, Indra Azmi. Sekretaris adalah M Saladin Akbar serta Bendahara Siti Zahra.

Kegiatan tersebut diikuti oleh tiga puluhan penangkar benih dari seluruh Aceh. Turut juga dihadiri oleh Staf Ahli Setda Aceh Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Drs Rahmat Fitri HD MPA, dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh A Hanan SP MM.

Ketua Panitia M Saladin Akbar mengatakan, dibentuknya PPBTPI ini sebagai wadah tempat berkumpulnya beberapa penangkar benih perkebunan di Aceh dari beberapa komoditi, pelantikan PPBTPI Aceh merupakan yang pertama sekali di daerah setelah dibentuk di pusat yakni di Jakarta pada 2017 lalu.

“Para penangkar benih komoditi perkebunan seperti pala, pinang, kelapa, sawit, cengkeh, lada di Aceh, yang sudah memiliki izin saat ini hampir 40 unit usaha atau badan yang ada izin usaha perkebunan (IUP), “ ucap pengusaha bibit sawit ini.

Lebih lanjut, dia menuturkan namun masih banyak pengusaha benih yang belum memiliki izin, jadi dengan perkumpulan tersebut akan mendorong mereka agar memiliki legalitas untuk menyiapkan dan menjual benih.

‘Ke depan kita harapkan menjadi produsen benih, terkait dengan program pemerintah yang dicanangkan oleh gubernur dalam RPJM, untuk menyusun dan menyiapkan Aceh menjadi provinsi yang mampu menyiapkan benih sendiri menuju kemandirian benih, “ urainya.

Menurutnya langkah pertama yang dilakukan, yaitu konsolidasi dengan menghimpun penangkar benih berbagai komoditi dari seluruh Aceh. Selanjutnya bekerjasama dengan Pemda sebagai mitra yang diwakili oleh Distanbun untuk mencapai program kemandirian benih. Paling penting sebagai pengawas pemerintah, dan sebagai penyedia benih yang bersertifikat untuk menjamin mutu benih, papar Sekretaris PPBTPI ini.

“Target dalam 3 tahun ke depan tidak impor benih lagi dari luar, dengan catatan didukung dari segi regulasi pemerintah. Misalnya membatasi bibit dari luar untuk masuk ke Aceh, kecuali jika tidak mampu menyediakan bibit sendiri, “ demikian ujar Saladin.

Soraya

Komentar

Tampilkan

Terkini