![]() |
Link video |
Sibreh- Pernahkan anda membayangkan bagaimana rasanya makan didepan kandang sapi?,, tentu yang pertama adalah rasa bau dan aroma pesing dari kotoran sapi, itu adalah bayangan lazim yang melintas pada setiap orang bila diajak makan didekat kotoran sapi.
Tapi pernahkan anda membayangkan jika kenikmatan kuliner itu justru berada didepan kandang besar, ratusan ekor sapi, kerbau bahkan kambing dan domba berada disana, kotorannya sudah pasti berceceran di lantai, tanah dan rumput, baunya super pesing.
Itulah pemandangan Pasar Hewan Sibreh setiap hari Pekan, yang jatuh pada setiap hari Rabu, transaksi hewan disana mengundang ratusan pembeli dan penjual hewan ternak ke lokasi itu, berbagai pedagang lainnya juga melengkapi diluar Komplek Pasar Hewan menjajakan berbagai dagangan.
Nah.....dari semua dagangan itu adalah munculnya pedagang kuliner, tepat didepan lokasi pasar hewan, jaraknya hanya terpisah oleh sebuah jalan kecil, yang hanya mampu dilintasi oleh sebuah truk pengangkut sapi.
Bukan satu pedagang yang menjajakan kuliner, tetapi sepanjang deretan toko kayu menjadi warung makan, yang menyediakan kuliner khas Aceh, seperti daging kambing, kepala kambing,ikan paya, dan juga sea food lainnya.
Pedagang disana juga tidak mematok harga yang mahal, cuma 20 ribu rupiah saja/ porsi. yang terisi dalam piring makan besar, pelanggannya tidak lain para pedagang sapi dan pembeli yang berada di pasar hewan Sibreh.
Seorang wanita bernama Diana yang berdagang kuliner, pada warung paling ujung di sisi Selatan, mengatakan, dia hanya berdagang sekali dalam seminggu, pada setiap hari Pekan, menghabiskan satu ekor kambing, dengan omzet sekitar 5 juta rupiah.
Hari-hari lainnya dia mengatakan menggeluti pekerjaan sebagaimana wanita desa lainnya, bertani dan berkebun bersama suaminya.
Untuk memastikan kenikmatan kuliner di warung itu, saya mencoba memesan satu porsi ikan paya, rasanya memang nikmat, membuat saya ketagihan dan beberapa kali kembali untuk menikmati kuliner disana.
Tarmizi Alhagu.