Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka secara resmi “Banda Aceh Great Sale” di Plaza Aceh, pada Senin 26 April 2021. Even tersebut menawarkan diskon belanja hingga 70 persen, kegiatan yang dimeriahkan oleh 51 pelaku usaha ini, akan berlangsung hingga 11 Mei 2021 mendatang.
Soft launching event diskon belanja terbesar di Aceh tersebut, turut dihadiri oleh Kepala Bank Indonesia Perwakilan Aceh Achris Sarwani, Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, Wakil Wali Kota Zainal Arifin, Sekdako Amiruddin, dan sejumlah Kepala SKPK di lingkungan Pemko Banda Aceh.
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminullah mengatakan kegiatan ini memberi multiplier effect yang luar biasa. “Event perdana di Aceh yang digagas oleh para pelaku usaha ini sangat bermanfaat untuk lebih menggerakkan ekonomi yang sempat lesu akibat pandemi Covid-19.”
"Siapa yang diuntungkan. Pertama, masyarakat dapat menikmati diskon hingga 70 persen untuk membeli kebutuhan jelang lebaran, di 51 merchant populer di Banda Aceh. Pengusaha pun dapat meningkatkan daya jual dan meraih keuntungan lebih,” ujarnya.
"Dan yang ketiga, guna menekan pelarian uang ke luar daerah. Dengan adanya Banda Aceh Great Sale ini, masyarakat kita tidak perlu lagi keluar daerah berbelanja, terlebih dalam situasi Covid-19. Lalu PAD kota juga Insya Allah akan semakin meningkat,” kata Aminullah seraya berpesan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Bank Indonesia pun mendukung penuh penyelenggaraan Banda Aceh Great Sale 2021. “Kenapa kami men-support, karena BI adalah mitra strategis pemerintah daerah dalam menumbuh-kembangkan ekonomi. Fokus kami di sini, mendorong setiap transaksi dilakukan secara non tunai,” ungkap Achris Sarwani, Kepala BI Aceh.
Menurutnya, pembayaran non tunai dewasa ini menjadi program andalan sebagai salah satu upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona. “Sebelumnya kita sudah meluncurkan QRIS yang memungkinkan setiap individu melakukan pembayaran apa saja secara non tunai, " imbuhnya.
Sistem transaksi non tunai juga memiliki kelebihan, yakni tak terbatas waktu dan ruang. “Dan Banda Aceh menjadi tolak ukur dalam implementasi pembayaran non tunai, termasuk di dalam internal pemerintahannya. Hal ini juga merupakan salah satu ciri smart city,” sebut Achris.
Di tempat yang sama, Ketua Panitia Banda Aceh Great Sale 2021 M Nurdin, melaporkan, ke-51 partisipan yang ikut memeriahkan acara terdiri dari pusat perbelanjaan ternama, toko-toko besar, hotel, usaha kuliner, hingga usaha pakaian atau fashion. “Semuanya menawarkan diskon harga 10-70 persen, plus beragam hadiah lain seperti shopping giveaway dan grand prize, ” ucapnya.
Di samping itu, bersama BI pihaknya memanfaatkan momen tersebut sebagai salah satu sarana sosialisasi sistem pembayaran nontunai.
"Partisipan Banda Aceh Great Sale kita arahkan dan fasilitasi untuk penggunaan transaksi pembayaran non tunai,” ungkap Nurdin yang juga Kadis Koperasi UMKM dan Perdagangan Banda Aceh.
Banda Aceh Great Sale 2021, tambahnya lagi, merupakan salah satu terobosan Pemko Banda Aceh bersama badan usaha dan pelaku usaha untuk membangkitkan geliat ekonomi di tengah kondisi pandemi Covid-19, “Sekaligus sebagai salah satu solusi terhadap kebijakan larangan mudik yang telah ditetapkan oleh pemerintah, " demikian tutupnya.
Red