Mengapa Kasus Penyakit Jantung di Aceh Tinggi

Rabu, 08 Agustus 2018, Agustus 08, 2018 WIB Last Updated 2018-08-11T11:26:23Z

Banda Aceh-Saat ini angka prevelansi penyakit jantung dan pembuluh darah di Aceh, di atas rata-rata angka prevelansi penyakit jantung secara nasional. Gaya hidup masyarakat Aceh yang doyan makanan berlemak tinggi, merokok, dan kebiasaan duduk di warung kopi dituding menjadi penyebab utama.


Demikian diungkap oleh Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiologi (PERKI) Aceh, Dr. dr. T. Heriansyah SpJp (K) FIHA saat ditemui media ini pada acara Seminar dan Simposium Aceh Cardiovascular Update 2 di Hermes Palace Hotel Banda Aceh pada Sabtu, 4 Agusutus 2018.

 “Sekarang ini penyakit jantung dan pembuluh darah, kejadian stroke itu angka kejadiannya cukup tinggi baik di Aceh maupun di Indonesia secara umum. Tidak mengenal kelas sosial, ekonomi lemah, maupun mereka yang sudah berpunya, fenomena ini beda di negara-negara maju, “ jelas Kepala Program Studi Spesialis Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK Unsyiah ini.   

Menurutnya saat ini yang perlu dilakukan adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan kualitas pelayanan di bidang jantung, terutama untuk para dokter seluruh Aceh, baik dokter umum maupun dokter spesialis.

Lebih lanjut dia menyebutkan, tujuannya agar dokter dapat lebih awal untuk mengenal indikasinya, dengan memberikan edukasi yang menghasilkan progresivitas pada masyarakat, terhadap kondisi-kondisi yang bisa meningkatkan risiko mengalami ganguan jantung dan pembuluh darah.

“Pola hidup di Aceh makanannya tinggi lemak, merokok,dan  banyak duduk di warkop. Sudah begitu akan berdampak tingginya penyakit jantung termasuk usia muda, jadi dengan seminar ini tujuannya memberikan pengetahuan yang lebih berwawasan kepada dokter, tenaga medis untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat baik di puskemas, IGD, dan pelayanan primer, “ demikian papar Heriansyah.

Soraya

Komentar

Tampilkan

Terkini

Seputar%20Nanggroe

+