Unsyiah Gelar Konferensi Internasional

Jumat, 20 September 2019, September 20, 2019 WIB Last Updated 2019-10-01T17:32:03Z



Banda Aceh-Unsyiah mengadakan The 9th Annual International Conference (AIC) dalam rangka milad Unsyiah ke-58 tahun di Gedung AAC Dayan Dawood Darussalam, Banda Aceh pada 18-19 September 2019. Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk membahas tentang ilmu pengetahuan, riset, kesehatan, sosial, hingga teknologi.

Sebanyak 500 akademisi dan peneliti dari enam negara di dunia hadir dalam konferensi internasional tersebut. Akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai bidang ilmu itu berasal dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Australia, Brunei Darussalam, dan Peru.

Even The 9th Annual International Conference (AIC) sekaligus bersamaan dengan English Education International Conference (EEIC) ke-2, Aceh International Symposium on Civil Engineering (AISCE) ke-2, dan International Conference on Experimental and Computational Mechanic in Engineering (ICECME).

Pantauan media ini, tampak dipamerkan sejumlah poster hasil penelitian dari berbagai akademisi, juga ada stand pameran yang memajang beberapa produk. Sementara itu, pada sesi pertama menghadirkan Prof Moses Tade dari Curtin University Australia, Dr Ing Joewono Prasetijo dari Universiti Tun Hussein Onn Malaysia, Prof Diana Elizabeth Waturangi dari Atma Jaya Catholic University Indonesia dan Prof Dr Rob Amery dari University Adelaide Australia yang dipandu oleh Prof Dr Syaifullah Muhmmad dari Syiah Kuala University.




Rektor Unsyiah Prof Dr Ir Samsul Rizal, M Eng saat membuka konferensi pada Rabu (18/9), mengatakan konferensi ini adalah forum efektif bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk memperkuat kerja sama akademis dan industri. Mereka dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan penelitian dan inovasi, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat lebih mudah dan efisien, lanjutnya.

“Sedikitnya ada 330 makalah yang dibahas dalam konferensi ini. Akademisi dan industri tidak boleh bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi. Dengan demikian, kita dapat mengubah lingkungan dan kehidupan lebih baik,” ujarnya.

Lebih lanjut, Samsul Rizal menjelaskan  fokus konferensi ini, untuk saling bertukar gagasan. Diharapkan semua pihak yang mendapatkan manfaat dari kegiatan ini dapat menerapkan di wilayah mereka masing-masing. Terlebih lagi ada banyak topik menarik yang dibahas mencakup semua aspek teoritis dan praktis.

Sementara itu, Ketua Panitia Dr.-Ing. Rudi Kurniawan yang ditemui media ini, meminta penundaan waktu wawancara dengan alasan akan menjadi moderator pada acara tersebut. Saat dikonfirmasi kembali, Dosen FT Unsyiah ini tidak memberi jawaban hingga berita ini ditayangkan.

Soraya

Komentar

Tampilkan

Terkini

Seputar%20Nanggroe

+