Manyor Jenderal Muhammad Daoed Beureueh |
Hari
ini sudah 77 tahun peringatan Kemerdekaan Republik Indonesia, tetapi untuk Aceh
Kemerdekaan itu tidak didapat dengan mudah. Harga kemerdekaan harus dibayar
dengan darah dan nyawa. Ribuan orang harus tewas pada tahun 1946 dalam sebuah
revolusi yang memusnahkan sebuah kelompok orang Aceh yang ingin menghadirkan
kembali Belanda ke Aceh.
Buah dari revolusi itu kini
semua orang mendapat kesempatan yang sama dalam semua bidang pekerjaan,
pendidikan dan apapun lainnya. Tahun 1948 Aceh harus mengusir lagi Belanda yang
sudah masuk sampai Besitang, pasukan TKR yang berasal dari Heiho pun bertempur
di Medan Area, Belanda harus kabur keluar dari Langkat dan Tanah Karo.
Sebuah Bataliyon Aceh mengejar
mereka sampai Palembang, pertempuran pecah lagi di Palembang. Aceh menjadi
satu-satunya wilayah yang berhasil merdeka, sementara wilayah lain kembali
dikuasai Belanda. Para TKR mereka harus bergerilya ke gunung- gunung untuk
merebut kembali kemerdekaan.
Tapi tahukah kita siapa yang
berjuang itu untuk Aceh? Mereka adalah Manyor Jenderal Tgk Muhammad Daoed
Beureueh, Manyor Jenderal Teuku Husen Yusuf, Manyor Jenderal Tgk Husen Mujahid,
H Abu Bakar Bireun, Hasan Ali, Manyor A Gani Usman, Manyor Sulaiman (Ayah
Pawang), Kapten Hasan Saleh, Tgk. Ilyas Leube, Manyor Ahmad Padang, Ayah Hamid,
A Gani Mutiara dan pasukan mereka yang memberikan kita kemerdekaan itu.
Alfatihah untuk semua para Pahlawan Aceh.
Tarmizi Alhagu