Iklan

Pedagang Mengaku Sewa Lapak UMKM Expo 2022 Blang Padang Terlalu Tinggi

Senin, 07 November 2022, November 07, 2022 WIB Last Updated 2022-11-08T14:45:49Z

 https://youtu.be/xFFmVQCFZ4w

Pedagang Pisang Bakar Di Expo UMKM 2022

 

Banda Aceh- Seorang lelaki paruh baya terlihat sedang mengipas-ngipas sebuah panggangan besi. Bara api merah menyembul dari dasar alat panggangan. Di atasnya bersusun mendatar beberapa pisang kepok yang sudah dikupas.

 

Lelaki ini ditemani wanita, yang merupakan pasangan suami istri penjual pisang bakar yang mencari peruntungan pada even UMKM Expo 2022 di lapangan Blang Padang, Banda Aceh. Dia mendapatkan lapak jualan di bawah sebuah tenda kerucut berukuran sekitar 3x3 meter.

 

Menurut pengakuan pasangan suami istri ini, untuk mendapatkan lapak di lokasi Expo UMKM mereka harus membayar sewa sebesar Rp 2,5 juta. Biaya sewa itu sudah mereka lunasi satu bulan sebelum acara dimulai. “Kami dihubungi oleh panitia ditempat kami berdagang pisang bakar di Kuta Alam untuk ikut acara Expo ini, " sebutnya.

 https://youtu.be/cb7b_cO0jp8

Suasana Ekpo UMKM 2022 

Ditanya dari instansi mana panitia Expo, mereka mengaku tidak tahu.  Keduanya mengatakan meskipun biaya sewa sangat tinggi, namun mereka masih bisa mendapatkan sedikit untung walaupun sangat tipis. "Mungkin kalau sewanya bisa 1 hingga 1,5 juta Rupiah, kelelahan kami ini terbayarkan sedikit. Tapi ini tipis kali untungnya, " jelasnya.


Mereka juga menyebutkan harga sewa lebih murah bagi pedagang yang berjualan kopi di mobil. Untuk kelompok yang dibina panitia, disediakan lapak gratis berupa sebuah tenda tinggi yang luas.


Peserta lainnya, Rida pelaku usaha aneka cemilan mengaku sempat ragu mengikuti kegiatan  UMKM Expo. Selain karena mahalnya sewa stand juga karena Kota Banda Aceh masih diguyur hujan. 


" Semua pengusaha pasti ingin ikut acara ini. Apalagi seperti kami pengusaha kecil ingin produknya dikenal pengunjung sehingga bisa berkembang. Tapi memang kami belum beruntung kali ini, jangankan mendapatkan laba, untuk biaya sewa sebesar Rp 2,5 juta saja tidak tertutupi, " ucapnya lesu. 




Lain lagi Iwan, pengusaha kopi ini mengatakan jika acara ini digelar oleh pemerintah dengan tujuan positif untuk mengenalkan produk UMKM dan membantu pelaku usaha, mengapa justru membebankan peserta.


"Kami tidak keberatan jika harus membayar, namun sesuai kemampuan kamilah sebagai pengusaha kecil. Alangkah lebih bagusnya jika pemerintah betul-betul ingin membantu kami, kenapa tidak free saja, kan memang sudah ada anggarannya, " ungkapnya.


Ditambahkannya, meski  pengunjung tampak ramai memenuhi Blang Padang namun penjualan tidak memenuhi target. Hujan yang sempat turun selama 2 hari acara, membuat lapangan becek dan omsetnya menurun drastis. Jadi pada akhirnya hanya rasa lelah dan kerugian yang diperolehnya.


Sementara itu, para pedagang harian Blang Padang yang menggunakan gerobak berdiri, atau gerobak motor juga dikutip sewa dan diberikan kartu pengenal. Hadir juga pedagang-pedagang musiman yang umumnya berasal dari luar Aceh, ikut mengais rezeki di Blang Padang.


Dari hari pertama pameran sudah terlihat antusiasme warga kota Banda Aceh untuk menikmati kuliner jalanan ini, even UMKM Expo yang didominasi pengusaha kuliner  dipadati pengunjung hinga malam hari. Pengunjung yang kebanyakan para kawula muda memenuhi meja penjual kopi sambil bercengkerama bersama rekannya.

 

Berbagai kuliner khas Aceh juga ditampilkan, seperti sate daging, sambal sunti, martabak durian, cendol durian dan kuliner yang berasal dari bahan durian lainnya. Kuliner yang diminati oleh generasi milenial juga banyak tersedia seperti Manggo Thai, Jajanan Korea dan Jajanan Jepang.


Seperti diketahui Pemerintah Aceh melalui Dinas Koperasi dan UKM Aceh baru saja menggelar UMKM Expo 2022 di Blang Padang pada 1-5 November, dengan tujuan untuk mempromosikan sebanyak 166 produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Aceh. 


Tarmizi Alhagu

Komentar

Tampilkan

Terkini

Seputar%20Nanggroe

+