![]() |
Link video |
Leupung (Aceh Besar) - Pasir dan sebaran batu terlihat jelas menghiasi dasar sungai Sarah. Sebuah lokasi wisata di bagian barat Aceh Besar, sekitar 23 kilo meter dari pusat Kota Banda Aceh. Sarah selama puluhan tahun menjadi destinasi wisata popular yang menyeramkan bagi masyarakat Aceh.
Dibalik keindahan airnya yang jernih, ketenangan Sungai Sarah bisa saja merenggut nyawa sewaktu-waktu. Seperti yang dialami serombongan siswa SMA Negeri 5 Banda Aceh pada tahun 1987, seorang rekan mereka bernama Zulfikri dihanyutkan air bah yang datang tiba-tiba.
Saat itu Zulfikri sedang melintasi sungai Sarah yang dangkal, bersama rekan-rekannya, sesama pelajar SMA 5 Banda Aceh dari jurusan fisika. Mendadak air bah datang menerjang, menghanyutkan dirinya dan seorang rekan.
Meski sempat mendapat pertolongan dengan melemparkan tali dari daratan, Zulfikri tetap tidak bisa diselamatkan. Hanya seorang berhasil diselamatkan dari rombongan pelajar itu. Mayatnya ditemukan tiga hari kemudian, dalam kondisi penuh bekas gigitan kepiting di pinggir Pantai Lhok Nga.
Cerita kisah tenggelamnya Zulfikri menjadikan Sarah Destinasi wisata, yang selalu mendirikan bulu roma. Di balik keindahan dan kejernihan airnya yang sejuk, maut mengancam siapa saja yang lalai menjaga keselamatannya.
Sarah adalah sebuah sungai yang airnya berasal dari arah pegunungan. Banyak sumber air dari celah gunung mengalir ke sungai Sarah, menjadikannya sungai yang tak pernah kering sepanjang waktu. Di balik air yang mengalir jernih itu, terkadang Sungai Sarah bisa mendadak banjir, padahal kondisi cuaca normal tanpa hujan.
Kondisi sungai yang mendadak banjir dengan terjangan air bah itulah, yang sering merenggut nyawa warga yang sedang berada di dalam sungai. Air yang datang tiba-tiba tidak mampu diantisipasi, sehingga membawa hanyut apapun yang diterjangnya.
Jalan Rusak Dilintasi Truk Pengangkut Material.
Meski Sungai Sarah dikenal sangat seram dan menyimpan berbagai misteri. Sepanjang tahun banyak warga yang datang ke lokasi itu untuk berwisata. Sebagian besar mereka tidak pernah tahu sejarah Sungai Sarah, yang menyeramkan dan menghanyutkan pendatang yang lengah.
Keindahan Sungai Sarah yang mempesona mata, ternyata berbanding terbalik dengan kondisi jalan ke lokasi itu. Sepanjang jalan ke lokasi wisata Sarah telah rusak dan berlubang. Menurut warga setempat, kerusakan itu akibat dilintasi truk pengangkut material golongan C milik oknum pengusaha setempat.
Lebih sebulan terakhir lokasi wisata Sarah telah ditutup, hanya di bagian Desa Lamsenia terlihat aspal yang masih normal. Tetapi setelahnya hingga ke lokasi wisata Sarah, aspal terkelupas berlubang dan menjadi kubangan bila musim hujan tiba.
Meski lokasi wisata Sarah telah ditutup, masih juga terlihat ada warga yang mencoba masuk. Hingga sampai ke pinggir sungai, meski tidak mandi, warga berkunjung ke sana hanya untuk menikmati suasana keindahan.
Di lokasi wisata juga masih terdapat truk yang mengambil material galian C dari tengah sungai. Mereka menyekop pasir memasukkan kedalam truk, tanpa menghiraukan bakal merusak lingkungan wisata Sarah.
Tarmizi Alhagu.