Kuintip Seulawah Lewat Sepiring Eungkot Bace

Minggu, 28 September 2025, September 28, 2025 WIB Last Updated 2025-09-29T12:51:54Z




Aceh Besar-Siang terlalu panas, untuk bisa terus memacu sepeda motor, perjalanan sudah sampai di Pasar Indrapuri, pada Minggu, 28/9, hari ini. 


Sekilas lokasi ini terlihat biasa saja dari jalanan, tapi begitu masuk ke sebuah warung makan, di jajaran paling ujung pertokoan, suasana berbeda akan terlihat. 


Setelah menyendok sepiring nasi, saya mengambil satu porsi eungkot bace (ikan gabus),  mencari meja untuk duduk, tetapi di bagian depan warung semua tempat terisi. 


Kaki melangkah ke ujung belakang warung, di bagian ini ternyata dinding nya terbuka, sebuah panorama indah terhampar di depan mata. 


di sisi timur terlihat gunung Seulawah berdiri kokoh perkasa, di sebelah utara ada atap Mesjid Tua Indra Puri, yang hanya tampak atap dan pagar bentengnya, dipisahkan oleh sebuah sungai yang tepat berada di belakang warung. 


Mesjid ini sungguh bersejarah, disinilah Sultan Muhammad Daoedsyah mempertahan posisinya, setelah jatuhnya benteng Aneuk Galong ke tangan Belanda.


Mesjid tua Indra Puri semula adalah Candi dari Kerajaan Hindu Indrapura, setelah Aceh menaklukkan Kerajaan itu, Raja dan rakyatnya memeluk Islam, kemudian Candi itupun digunakan sebagai Mesjid. 


Mesjid Indra Puri memiliki Tiga atap bertingkat, kontruksi bangunannya dari kayu yang berusia ratusan tahun, sekeliling mesjid berupa dinding tebal.


Dinding mesjid Indrapuri semula berfungsi sebagai benteng, tiga lapis jumlahnya, memiliki tangga untuk turun ke bawah, ada bak air dengan alas bertingkat di depan pintu masuk ruangan mesjid. 


Tiang-tiangnya terbuat dari kayu keras yang sangat tua, usianya mungkin sudah mencapai seribu tahun, karena tidak ada yang tahu persis Candi Indrapura itu dibangun.


Di timur terlihat gunung Seulawah yang mulai gundul, di sisi Selatan sudah terlihat panorama tandus, di pinggang gunung juga terlihat tidak menghijau lagi, sebagai pertanda kayu lokasi itu sudah dibabat habis pembalak liar. 


Eungkot bace dipiring terlihat sudah habis, saya membersihkan tangan, melanjutkan perjalanan menuju gunung Seulawah, untuk memastikan apa yang terjadi, yang membuat sawah di Blang Bintang dan Blang Tamak mengering. 


Tarmizi Alhagu. 


 







Komentar

Tampilkan

Terkini