Inovasi Abon Keumamah Nan Gurih

Kamis, 21 November 2019, November 21, 2019 WIB Last Updated 2019-11-22T12:30:40Z



Banda Aceh-Terkadang ide bisnis bisa datang dari mana saja, seperti yang dialami Cut Ika Liana yang memiliki usaha Abon Keumamah di bawah brand Cil Food. Berawal dari acara syukuran rumah baru temannya, dia memperkenalkan Abon Keumamah inovasinya. Tak disangka banyak yang menyukai, dan kemudian memesan untuk dibuatkan dan menjadi lahan bisnis.

Usaha kuliner khas Aceh tersebut, tanpa terasa sudah berjalan selama 6 bulan. Cut Ika Liana yang dulunya dikenal sebagai seorang penyanyi, kini berubah haluan menggeluti dunia bisnis kuliner bersama sang suami T Muammar.

Ditemui media ini saat menjadi salah satu peserta pameran di Stand Arena Aceh Agro Expo 2019 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh pada Minggu (17/11) lalu, dia bersama sang suami berbagi cerita perjalanan usahanya.
“Saat ini selain memproduksi Abon Keumamah juga ada Udang Crispy Mini, Serundeng Kelapa dan Sambal Bawel. Untuk Abon Keumamah ada 4 variasi rasa yaitu Tuna Pedas, Tuna Original, Tongkol Pedas dan Tongkol Original dengan kisaran harga Rp 25.000-Rp 30.000 per 100 gram, “ paparnya.  
Abon Keumamah buatan Cut Ika Liana ini terasa gurih dan cocok sebagai lauk kering, sehingga bisa menjadi oleh-oleh, atau dibawa saat perjalanan jauh. Produknya dikemas menarik menggunakan alumunium foil dengan ukuran 100 gr, 250 gr dan 500 gr.
Ditambahkannya, keunggulan dari produk Abon Keumamahnya tidak memakai bahan pengawet sehingga bisa bertahan 2,5 bulan pada suhu ruang dan 5 bulan penyimpanan dalam kulkas. Untuk proses produksinya masih skala rumah tangga di Kajhu dengan proses pemasakan hingga 3 jam, sehingga benar-benar kering, terang Cut Ika Liana.


Sementara itu, T Muammar mengatakan, “Kami ingin usaha ini bisa membuat lapangan kerja baru, pelan-pelan kami ingin menambah jumlah alat dan memakai karyawan untuk meningkatkan produksi. Selama ini baru mampu produksi 3 kali seminggu, dengan sekali produksi sekitar 8-12 Kg ikan segar yang menghasilkan abon 4-6 Kg.

Lebih lanjut, T Muammar mengatakan untuk pemasaran masih secara online dan  mengikuti pameran untuk mengenalkan produknya. “Permintaan lumayan tinggi namun kita masih terkendala dalam skala produksi, usaha ini juga mampu mendapatkan income yang lumayan, “ pungkasnya.

Soraya

Komentar

Tampilkan

Terkini