Kadisdik Aceh Drs. Rachmat Fitri HD, MPA |
Banda Aceh-“Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) telah berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia.
Hal ini mendorong era baru peradaban manusia dari era industri ke era
informasi.”
Hal ini disampaikan Kadisdik Aceh, Drs.
Rachmat Fitri HD, MPA, Rabu (06/11/2019), di Banda Aceh. Ia mengatakan,
pergeseran paradigma tersebut menuntut perubahan yang mendasar dalam sistem
pendidikan abad 21 ini.
Bahkan, pendidikan dewasa ini
bertujuan untuk membangun masyarakat berpengetahuan yang tidak hanya menguasai
literasi Teknologi Informasi Komunikasi (TIK). “Tapi juga melalui penguasaan
TIK, masyarakat dapat memperdalam, menciptakan dan mendesiminasikan pengetahuan
ke masyarakat luas,” ujar Haji Nanda sapaan akrab Kepala Dinas Pendidikan Aceh
ini.
Kepala
Dinas Pendidikan Aceh, Drs. Rachmat Fitri HD, MPA, menyatakan di era industri
4.0 ini sudah seharusnya guru mengembangkan perangkat pembelajaran yang
terintegrasi dengan Teknologi Informasi Komunikasi.
“Guru yang kompeten dalam pemanfaatan
TIK diperlukan untuk mengembangkan kompetensi personal, pedagogis, sosial dan
profesional sesuai dengan Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Kompetensi
Guru.”
Kapasitas guru untuk memanfaatkan TIK secara efektif sangat
dituntut guna meningkatkan kualitas pembelajaran secara krusial. Kesempatan
pengembangan profesional pemanfaatan TIK ini perlu mengakomodasi budaya
refleksi dan inovasi, serta mengurangi jumlah waktu yang mereka perlukan untuk
mengerjakan tugas-tugas lain di luar mengajar, pungkasnya.
Kompetensi Guru
Secara
terpisah, Kepala UPTD Balai Teknologi Komunikasi dan Informasi Pendidikan
(Tekkomdik) Dinas Pendidikan Aceh, Teuku Fariyal, S.Sos, MM, menyatakan
pihaknya fokus peningkatan kompetensi guru dalam hal penguasaan TIK untuk
pendidikan.
“Sebagai upaya meningkatkan kompetensi
guru, kita melakukan desiminasi terkait pemanfaatan media belajar berbasis
animasi dan info grafis di seluruh Aceh. desiminasi ini diperuntukkan bagi guru
SMA/SMK Sederajat di Seluruh Aceh,” katanya.
Ia menilai pengembangan profesional perlu disampaikan dalam
berbagai desain, termasuk dalam desain-desain belajar mandiri. Sebab,
menurutnya, pengembangan profesional juga perlu relevan secara kontekstual
untuk berbagai fungsi pekerjaan dilingkungan pendidikan.
“Khususnnya dalam mendukung pengembangan profesional guru dalam
penguasaan konten mata pelajaran yang diampu,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, terang Teuku Fariyal, Guru harus mampu
mempersiapkan bahan ajarnya dan tidak semestinya lagi mengajar secara
konvensional, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah merubah
paradigma pembelajaran, yang dulunya hanya terpusat pada guru semata, kini
berkembang menjadi belajar dari berbagai sumber.
“Kini terbentuk mekanisme belajar dari berbagai sumber dengan
materi perkembangan ilmu pengetahuan mutakhir yang disajikan dalam multimedia.
Terwujudlah pembelajaran yang sangat efektif, efisien dan menarik tentunya,”
terangnya.
Itu sebabnya, perlu diadakan peningkatan kompetensi guru dalam
bidang TIK dengan cara mengikut sertakan guru dalam pelatihan -pelatihan TIK.
Sebab, salah satu tujuan dari kegiatan tersebut adalah untuk meningkatkan
pengetahuan guru SMA sederajat dalam bidang multimedia pendidikan.
“Disisi lain desiminasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan guru SMA Sederajat memanfaatkan multimedia dalam proses belajar
mengajar, memudahkan guru dalam proses belajar mengajar sehingga upaya
meningkatkan mutu guru sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan mutu
pendidikan dapat dicapai,” tandasnya.
Ia menambahkan, peserta mengikuti pelatihan dengan komposisi
materi 20% teori dan 80% praktek. Di akhir kegiatan desiminasi pemanfaatan
media belajar berbasis animasi dan info grafis ini diadakan evaluasi dengan
memberikan penilaian bagi peserta.
“Materi yang akan disampaikan
pada Diseminasi Pemanfaatan Media Belajar Berbasis Animasi dan Info Grafis
Untuk Tenaga Pendidik Tingkat SMA Sederajat Tahun 2019 yaitu pengembangan media
infografis dengan ronya soft poster designer, membuat bahan pembelajaran
berbasis animasi dan simulasi serta membuat bahan ajar berbasis video animasi,”
sebutnya. [***]
Adventorial