Perpustakaan Wilayah Aceh Bersiap Menuju Perpustakaan Era Digital

Selasa, 30 Maret 2021, Maret 30, 2021 WIB Last Updated 2021-04-08T00:54:13Z


 

Banda Aceh - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Dr Edi Yandra S STP MSP meninjau pembangunan gedung baru Pustaka Wilayah Aceh di Lamnyong, Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh, pada Selasa (30/03).


Dalam kunjungan tersebut, turut didampingi oleh Penasehat Gubernur Aceh Iqbal Farabi, Tenaga Ahli Bidang Perpustakaan dan Arsip, serta Jajaran Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.


Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Dr Edi Yandra S STP MSP menjelaskan bahwa konsep perpustakaan baru ini dirancang untuk memenuhi standar, dan kriteria perpustakaan abad ke-21, fasilitas dan sarana digital di utamakan, serta jaringan kerjasama antar perpustakaan dunia.


"Perpustakaan baru ditargetkan akan selesai pada tahun 2022. Direncanakan akan di bangun beberapa fasilitas baru, seperti perpustakaan digital, zone industri, zone galeri, game station, bioskop pendidikan, studio multi media, zone kebudayaan,  cafetaria, bisnis lounge, dan perpustakaan ini mengunakan energy terbarukan, " paparnya.


Ditambahkannya, di dalam pustaka juga akan dibangun studio televisi untuk mendukung program audio visual literasi, dan program E- learning yang dapat diakses oleh pemustaka melalui televisi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh kedepan. Sehingga perpustakaan ini akan menjadi kebanggaan  masyarakat Aceh, tambahnya.



                            Foto : Soraya


"Perpustakaan ini akan mengembangkan sistem kerjasama untuk sistem peminjaman buku antar perpustakaan seluruh dunia, dengan OLDC System maka jumlah perpustakaan yang sudah tergabung lebih dari 68.000 perpustakaan,  dan lebih 10 juta koleksi jurnal, " urai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh.


'Kita akan membangun strategi hubungan dengan perpustakaan di luar negeri, sehingga memungkinkan fasilitas interlibrary untuk dinikmati oleh dosen, siswa dan pemustaka lainnya, " imbuhnya.


Dikatakan Edi Yandra, selain itu juga perpustakaan ini akan dilengkapi  berbagai kebutuhan database perpustakaan  dengan pihak ketiga  seperti E-library, Eproxy  dan Worldcat. Sehingga memberi kemudahan dalam mengakses sejumlah fasilitas e-book yang ada antar perpustakaan dunia, lanjutnya.


"Contohnya kita bisa pinjam buku dari Perancis, mereka percaya kepada kita. Begitu juga kita dapat meminjamkan buku  kita kepada salah satu perpustakaan di Belanda, " sebutnya.


"Dengan gedung baru ini serta fasilitas baru yang modern dan canggih, diharapkan dapat memberikan perubahan pada minat baca masyarakat Aceh serta menjadikan perpustakaan ini sebagai icon kebanggaan masyarakat Aceh dan pusat referensi, " tuturnya.


Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Perpustakaan, Prof Adjunct Dr Marniati  SE MKes, menerangkan bahwa perpustakaan  merupakan jendela ilmu dunia, dan sudah semestinya perkembangannya harus mengikut perubahan zaman, diera milenial sekarang ini seluruh pustaka se-Provinsi Aceh harus mengikuti standar perpustakaan Abad-21.


"Kita juga akan menggunakan robot penunjuk arah dalam pelayanan perpustakaan modern ini. Dilengkapi sistem berlangganan buku maupun jurnal berstandar internasional. Seperti Discovery Engine (OCLC Worldcat Discovery), Sistem Repository (Contentdm, Dspace, Eprint, Perpustakaan (OCLC Worldshare) dan, sistem peminjaman  antar negara, " jelasnya.



                           Foto : Soraya


Dikatakan Marniati yang juga Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) Aceh,
dengan harapan Perpustakaan Aceh menjadi daya tarik untuk di kunjungi sebagai lokasi tour education, bagi pelajar hingga mahasiswa, dan para peneliti.


'Selain itu tahun 2022 kita juga akan mempersiapkan perpustakaan seluruh Aceh memiliki standar yang sama, tidak hanya di provinsi. Kita juga akan membuat program pendampingan akreditasi untuk seluruh perpustakaan yang ada di Provinsi Aceh menuju akreditasi A baik perpustakaan  kabupaten, dan perpustakaan sekolah, " tuturnya.


Ditambahkannya, dalam perpustakaan baru ini juga akan mempersiapkan Perpustakaan Manusia, yakni koleksi yang ada di dalamnya adalah rekaman pelaku sejarah, dan punya nilai sejarah dimasa yang akan datang. Perpustakaan Manusia ini akan menjadi icon baru pertama di Provinsi Aceh, imbuhnya.


'Harapan kita dapat mewujudkan rancangan ini pada tahun 2022 dengan dukungan penuh kadis yang memiliki inovasi tinggi dalam perancangan ini. Dan kita juga menyambut baik harapan Gubernur Aceh untuk berinovasi dalam program ini, " demikian pungkasnya.


Kabid Pelayanan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh, Zulkifli SPd MPd berharap pelayanan kedepan akan memberikan warna baru pada perpustakaan baru ini, yang akan menarik minat baca siswa hingga ke mahasiswa, dan masyarakat umum.


"Dan kita akan mempersiapkan fasilitas terbaik yang membuat semua orang nyaman untuk berkunjung, dan koleksi terpenuhi sesuai harapan masyarakat, " demikian ujarnya.


Soraya/Ril

Komentar

Tampilkan

Terkini

Seputar%20Nanggroe

+