Banda Aceh- Muntasir Hamid Meminta pemuda Aceh jangan memberontak , jangan berperang lagi melawan
pemerintah, tetapi berperang membangun usaha, kata dia dalam sambutan Mukota
Kadin Aceh ke VI di Aula Kadin Aceh, Senin (22/11).
Dihadapan Pengurus Kadin dan
Dandim 0101 Aceh Besar dia mengatakan jika para pemuda ini tidak diarahkan,
mereka akan memberontak, “ Kalian jangan memberontak tetapi bangunlah usaha,
berperang membangun usaha,” sebagaimana dilakukan Jenderal TNI Adnan Habib
setelah pensiun “ Setiap hari dia keluar berperang membangun usaha,” himbau
Muntasir.
Orang Aceh bukanlah sembarang
orang, kata Muntasir, orang Aceh ini
besar, ketika Indonesia selama 350 tahun dikuasai Belanda, hal itu tidak pernah
terjadi di Aceh, setelah periode perjuangan Sultan Daoed Syah, perjuangan Aceh
dilanjutkan oleh Tgk Chiek Di Tiro.
Dikatakan Muntasir, jika
anak-anak muda ini tidak diarahkan, mereka akan memberontak, karena itu dia
meminta agar pemerintah benar-benar melakukan pembinaan, terutama dari pihak
kejaksaan jangan main tangkap saja, mereka harus dibina, jangan dibiarkan
mereka seperti kondisi orang kelelep dilaut baru diberi tahu, itu tidak benar,
katanya.
Muntasir Hamid hadir memberikan
sambutan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Kadin Kota Banda Aceh, dalam Musda Kota ke-VI ini akan memilih pengurus baru Kadin Kota Banda Aceh.
Minta Proyek Tingkat Propinsi Bisa Diikuti Pengusaha Aceh.
Muntasir juga meminta
proyek-proyek di tingkat Provinsi dapat dikerjakan oleh pengusaha Aceh, jangan
seperti yang terjadi selama ini, proyek-proyek itu sudah ada pemiliknya, bukan
saya tidak tahu ini, jelas dia, Ketua Kadin Kota Banda Aceh itu meminta
Pengurus Kadin Provinsi dapat menyelesaikan persoalan itu.
“Proyek di tingkat Provinsi itu
jangan hanya bisa dikerjakan oleh perusahaan dari Jakarta, tetapi bisa juga
dikerjakan oleh pengusaha di Banda Aceh, kalau perlu proyek itu dipecah
kecil-kecil kualifikasinya, agar penguasa Aceh bisa ikut.”
Minta Garuda Jangan Dibubarkan
Dia juga menyinggung keinginan
pemerintah untuk membubarkan perusahaan penerbangan Garuda, “Itu tidak boleh dilakukan,” Garuda
adalah sejarah kata Muntasir, para
saudagar Aceh menyumbangkan dua pesawat Dakota kepada Indonesia, dengan pesawat
itulah Presiden Soekarno keluar negeri untuk memberitakan kemerdekaan
Indonesia.
Garuda jangan dibubarkan kata Muntasir,
orang Aceh harus melawan keinginan ini, Garuda adalah sejarah kata dia.
Muntasir Hamid adalah putra seorang tokoh Aceh Ayah Hamid
Samalanga, keluarganya merupakan satu dari tujuh keluarga paling berpengaruh di
Aceh, mereka terlibat dalam semua perjuangan Aceh dari masa sebelum kemerdekaan
hingga masa perjuangan Aceh setelahnya.
Tarmizi Alhagu