Generasi Kaplat Pemilu 2024

Kamis, 01 Februari 2024, Februari 01, 2024 WIB Last Updated 2024-02-05T02:32:51Z

Teropong Bang  Midi





 

 

Pemilu 2024 tinggal menghitung hari lagi, para kontestan yang berkompetisi untuk mendapatkan kursi Legislatif,  juga bagaikan labi-labi lagi balapan,  merebut sewa pada zaman  tempo dulu.

 

Para tim sukses tak ketinggalan meningkatkan berbagai upaya, memenangkan calon yang mereka usung. Dari mulai cara yang wajar sampai cara yang melanggar aturan hukum.

 

Merekapun sibuk mengumpulkan foto copy KTP warga, mengiming-imingi  pemberian uang, bahkan lengkap dengan paket Caleg DPRK-DPRA-DPRRI.  Dengan nilai imingan Rp.300.000, sementara Caleg lainnya memilih pola mengantar beras satu karung ke rumah warga.

 

Maraknya pembelian suara rakyat dengan sogokan uang, beras dan kain sarung itu, tidak menyurutkan semangat Caleg yang jujur, mereka tetap mematuhi aturan main Pemilu yang jujur dan adil.

 

Pemilu Legislatif adalah ajang untuk memilih wakil rakyat. Artinya ajang demokrasi lima tahunan ini,  digunakan rakyat untuk memilih wakil mereka yang terbaik, kreatif, kredibel dan jujur, tentunya dengan asumsi para wakil bakal mampu memberikan hasil terbaik untuk lima tahun kedepan.

 

Tetapi bila belum apa-apa sudah main sogok, bagaimana kita yakin lima tahun ke depan,  mereka akan memberikan karya yang terbaik. Apa mereka tidak berusaha terlebih dulu,  menutupi pundi-pundi keuangan,  yang telah mereka keluarkan dulu.

 

Rakyat sudah pasti akan kembali dalam keadaan terpuruk, kesejahteraan mereka diabaikan, oleh karya buruk anggota Legislatif yang mereka pilih. Sementara oknum anggota Legislatif yang terpilih itu terus mengoleksi Pajero Sport yang baru, menambah Fortuner untuk keluarganya, dan berbagai koleksi kemewahan yang lain.

 

Munculnya Generasi Kaplat seperti ini membuat siapapun tidak berdaya. Pengawas Pemilu sepertinya belum menangkap tangan pelaku kecurangan, artinya mereka bakal dengan mulus duduk ke kursi Legislatif, sesudah Penyelenggara Pemilu menetapkan nama Caleg yang terpilih pada 14 Februari 2024 nanti.

 

Rakyat Aceh, seperti yang sudah-sudah, kembali hanya bisa mengutuk, mengumpat, di warung-warung kopi, di Group-group WhatSAap, perilaku buruk anggota Legislatif yang rakus, arogan dan berbagai umpatan lainnya.

 

Kehidupan akan terus berlalu, gedung dewan akan di isi oleh mereka yang datang dan pergi, demokrasi hanya sebuah kamuflase yang diucapkan dengan indah di bibir, diperdengarkan dengan nyaring kepada rakyat,  bahwa kita adalah sebuah negara yang demokrasi.


Komentar

Tampilkan

Terkini